Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

EWS di Desa Sitiarjo Bantu Warga untuk Antisipasi Dini Terhadap Banjir

Penulis : Riski Wijaya - Editor : Lazuardi Firdaus

18 - Oct - 2022, 17:51

Salah seorang warga menunjukan pantauan EWS yang bisa diakses melalui internet. (Foto: Riski Wijaya/ MalangTIMES).
Salah seorang warga menunjukan pantauan EWS yang bisa diakses melalui internet. (Foto: Riski Wijaya/ MalangTIMES).

JATIMTIMES - Keberadaan Early Warning System (EWS) yang sudah terintegrasi di Desa Sitiarjo Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang ternyata cukup berpengaruh bagi masyarakat. Sebab, EWS tersebut cukup membantu masyarakat untuk melakukan antisipasi dini atas bencana banjir yang terjadi sejak Sabtu (15/10/2022). 

Piranti EWS yang digunakan sebagai acuan di Desa Sitiarjo terpasang di dua titik. Yakni di Desa Kedungbanteng Kecamatan Sumbermanjing Wetan yang digunakan untuk memantau debit air. Dan satunya dipasang di Desa Sukodono Kecamatan Dampit, yang digunakan untuk memantau tingkat curah hujan. 

Lantas, kondisi curah hujan dan debit air tersebut dapat dipantau langsung di Kantor Desa Sitiarjo. Menggunakan layar monitor, dan dengan dihubungkan melalui akses internet, semua masyarakat bisa melihatnya langsung. 

Tidak hanya di situ, masyarakat juga bisa mengaksesnya melalui ponselnya masing-masing. "Yang penting listrik nyala, sehingga bisa terhubung akses internet," ujar Kepala Dusun Krajan Tengah, Sugiono, Selasa (18/10/2022). 

Dalam tampilan yang tertera di layar monitor atau ponsel, tidak hanya tingkat curah hujan atau ketinggian airnya saja. Namun juga terdapat indikator berwarna hijau, kuning dan merah yang menandakan statusnya. Yang artinya, hijau untuk normal, kuning untuk siaga dan merah untuk status awas. 

"Jadi biasanya, jika debit airnya sudah di atas 300 centimeter, itu indikatornya akan berwarna merah. Dan itu berarti masyarakat sudah harus bersiap untuk melakukan antisipasi atau bersiap untuk bahwa ketinggian air akan naik," terang Sugiyono sembari menunjukan tampilan EWS di Kantor Desa Sitiarjo. 

Dengan EWS itu, ia mengaku masyarakat cukup terbantu untuk melakukan langkah antisipasi lebih dini. Apalagi, masyarakat Desa Sitiarjo ternyata juga cukup terbiasa dengan meluapnya air hingga menyebabkan banjir yang nyaris terjadi hampir setiap tahun. 

"Jadi di sini (Sitiarjo) kan cukup sering terjadi banjir, masyarakat juga ada pasti bersiaga. Salah satunya dengan memantau EWS ini," imbuh Sugiono. 

Sementara itu, Perangkat Desa Sitiarjo, Edi Margono (51) mengatakan bahwa sistem yang sudah terpasang dan terintegrasi sejak tahun 2019 itu memang cukup membantu masyarakat. Terutama untuk antisipasi akan datangnya luapan air. 

"Jadi kontrol curah hujan itu di Kantor Desa Sukodono, hujan di sana lebat, lalu di Kantor Desa Sitiarjo ini ada monitor dan kelihatan. Lalu untuk ketinggian air di Desa Kedungbanteng. Jadi kalau ketinggian air 300 (centimeter) ke atas, sekitar setengah jam sampai satu jam, air di sini akan naik," ujar Edi. 


Topik

Peristiwa


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Riski Wijaya

Editor

Lazuardi Firdaus