JATIMTIMES - Menjelang satu abad Nahdlatul Ulama (NU), belum ada sejarah resmi yang dikeluarkan oleh lembaga yang didirikan oleh Hadratussyaikh KH M Hasyim Asy’ari tersebut. Tak terkecuali kehadiran NU di Malang. 

Hal ini ditindaklanjuti oleh PCNU Kota Malang yang berkoordinasi dengan PCNU Kabupaten Malang dan PCNU Kota Batu. Tindak lanjut ini, salah satunya melalui serial Halaqoh Satu Abad NU yang mengangkat tema tentang "Napak Tilas Sejarah NU Malang Raya 1344 H – 1444 H". 

Halaqoh kali ini merupakan serial ke-2 yang diselenggarakan di Aula PCNU Kota Malang dengan menghadirkan peneliti NU sekaligus Dosen Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang, Gus Najib Jauhari SPd MHum.

Momen ini diwarnai dalam pengalian sejarah dan peristiwa penting berdirinya NU Malang. Diskusi pada dua ruang lingkup yaitu temporal dan spasial. 

Ruang lingkup temporal dimaksudkan untuk menenkankan kepada waktu yang dipilih melalui periodisasi menjadi beberapa periode atau babak sejarah satu abad Nahdlatul Ulama Malang Raya yakni tahun 1926 – 2022 (1344 H – 1444 H) serta tahun-tahun sebelumnya yang masih relevan dengan sejarah perjuangan NU di Malang.

Dalam ruang lingkup spasial, dimaksudkan untuk menekankan kepada tempat atau ruang atau peristiwa-peristiwa yang terjadi di NU Malang Raya. Artinya, fragmen sejarah yang terjadi di level nasional atau internasional sebagai data peristiwa pendukung atau pelengkap kecuali yang melibatkan tokoh-tokoh NU dari Malang.

Menurut M Faisol Fatawi Sekretaris PCNU Kota Malang yang juga Dekan Fakultas Humaniora UIN Maliki Malang menyampaikan, napak tilas ini, menjadi hal yang sangat penting. Sebab, seperti diketahui sebelumnya, NU Malang Raya sampai saat ini belum memiliki narasi historiografis yang dapat dijadikan sebagai spirit dan sumber belajar bagi masyarakat pada umumnya.

Untuk itulah, NU harus menemukan dan membangun historical trajectory-nya serta terus menelusuri jejak-jejaknya. 

"Termasuk dalam konteks kalender hijriyah yang semakin tidak populer bagi kalangan nahdliyyin kebanyakan," jelasnya.

Abdur Rahim, tim Lakpesdam NU menambahkan, momen ini sekaligus untuk memetakan dan menggali sejarah dan peristiwa penting dalam sejarah dan perkembangan berdirinya NU di Malang Raya sejak tahun 1926 – 2022.

Menurutnya, identifikasi aktor atau tokoh penting dalam sejarah berdirinya NU di Malang Raya, sangat diperlukan. Ini sangat berguna untuk merumuskan kronik sejarah NU Malang Raya selama satu abad.

"Tentunya berdasarkan peristiwa-peristiwa penting yang menjadi tonggak sejarah dari NU Malang Raya," paparnya.

Gus Najib Jauhari menyebut, tokoh Malang dalam kancah pendirian NU di Malang, banyak yang terlibat. Di antaranya KH Muhammad Thohir Bungkuk, KH Nachrowi Thohir, KH Masjkur dan lainnya.

Sementara itu, peserta yang hadir dalam halaqoh kali ini, merupakan tim peneliti yang sudah dibentuk, para tokoh sepuh NU Malang Raya, dan para pegiat sejarah NU di Malang Raya. Halaqoh ini juga akan dilanjut dengan halaqoh-halaqoh lain, akan tetapi dengan tema yang beragam yang akan dilaksanakan terjadwal hingga Januari 2023 nanti.