JATIMTIMES - Tidak tersediannya hidran menjadi kendala upaya pemadaman kebakaran di area pabrik kertas CV Kurnia Jaya, Jumat (16/9/2022) siang. Alhasil, dalam pemadaman tersebut harus menunggu supply air yang dibawa oleh mobil tangki air.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Kabupaten Malang, Goly Karyanto mengatakan, dua tahun lalu pihaknya sudah menyarankan kepada pihak pabrik untuk memasang hidran.
Mengingat pabrik tersebut memproduksi kertas. Dan di dalamnya juga ada beberapa material lain yang cenderung mudah terbakar.
"Terakhir saya cek dua tahun yang lalu, sudah saya sarankan pasang hidran. Sampai kejadian ini, saya lihat tidak ada hidran sama sekali," ujar Goly.
Ia menjelaskan, biaya pemasangan atau instalasi hidran memang relatif mahal, yakni ratusan juta bahkan bisa mencapai miliaran rupiah. Tergantung dari kapasitas, kemampuan dan cakupan hidran yang akan dipasang nantinya.
"Tergantung besar (kecil) pabriknya, besar kapasitas pompa, tangki penampungan air dan luas cakupan area," imbuh Goly.
Dengan kondisi tersebut, dirinya memperkirakan api dapat dijinakkan secara keseluruhan pada pukul 21.00 WIB nanti. Di lokasi kejadian, upaya pemadaman masih terus dilakukan.
Informasi yang dihimpun, kebakaran tersebut diduga berasal dari ruang pemotongan kertas. Salah seorang karyawan menduga, api menjalar dari sampah sisa potongan kertas yang ada di dalam ruangan tersebut.
"Di situ ada mesin laminasi dan ada tempat memotong kertas ukuran plano. Di dalam (ruangan yang terbakar) juga banyak sampah (sisa potongan kertas)," ujar salah satu karyawan.