MALANGTIMES - Salah satu Kerabat korban hanyut di Pantai Bajul Mati, Gedangan, Kabupaten Malang, Selamet Widodo menuturkan, bahwa sempat mendapat firasat sebelum terjadinya peristiwa tersebut.
Baca Juga : Bantuan Dana Dampak Covid-19 Bagi Sopir di Kabupaten Malang Segera Cair
Selamet, paman dari korban Arifin (22) mengungkapkan bahwa mobil yang dipakai kedelapan korban sempat mogok di Kecamatan Turen, Kabupaten Malang. "Arifin sempat menghubungi keluarga saat mobil yang dipakainya mogok," kata dia.
Kemudian pihak keluarga pun sempat menyuruh untuk kembali pulang ke rumah, namun perintah tersebut ditolak oleh Arifin dan ketujuh rekannya.
"Mereka nekat tetap berangkat ke pantai Bajul Mati," cerita Selamet, Sabtu (2/1/2016). Hingga akhirnya kejadian tersebut terjadi, dan merenggut nyawa Arifin dan ke dua rekannya.
Baca Juga : Per Hari Ini Kasus Positif Covid-19 Ditemukan di 23 Provinsi, Total 5.136 Penderita
Diketahui Arifin merupakan seorang pedagang di pasar Tawamangu. Sehari-hari ia berjualan kikil di pasar tersebut. Arifin meninggalkan seorang istri yang sedang menagandung anak pertamanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, delapan wisatawan terseret ombak Pantai ketika sedang berfoto dengan latar ombak di pantai Bajul Mati, Jumat (11/2016). Lima diantaranya kemudian terseret ombak, satu selamat, tiga meninggal dunia dan satu masih dalam tahap pencarian. (*)