JATIMTIMES - Kesehatan gigi merupakan salah satu hal penting yang harus dijaga. Sebab, jika gigi bermasalah, maka dapat berdampak pada gangguan kesehatan lainnya.
Menjaga kesehatan gigi dan mulut yang baik dapat dilakukan dengan menggosok gigi dua kali sehari dan menjaga pola hidup sehat dari makanan maupun minuman yang Anda konsumsi. Selain itu, salah satu upaya menjaga kesehatan gigi adalah melakukan scaling secara rutin. Lantas apa itu scaling gigi? Simak informasinya dari Dokter Rumah Sakit Islam (RSI) Unisma.
Dokter spesialis gigi RSI Unisma drg Pipien Anggraini menjelaskan, jika perawatan gigi scaling merupakan tindakan medis non operasi yang dilakukan untuk menghilangkan karang pada gigi.
Pemeriksaan scaling gigi yang tepat bisa dilakukan minimal 6 bulan sekali tergantung dari kondisi gigi seseorang. Artinya, jika seseorang memiliki pola hidup yang sehat, tentunya kondisi kesehatan gigi jauh lebih baik, sehingga pemeriksaan scaling gigi dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu.
Apakah scaling gigi memiliki efek samping? Dijelaskan drg Pipien terdapat beberapa hal yang dialami usai scaling oleh beberapa orang. Dari kasus yang pernah ditemui, seseorang yang usai melakukan scaling gugi terkadang sedikit merasa tidak nyaman.
"Ada yang merasa giginya ngilu. Kalau merasa gigi ngilu bilang sama dokternya. Biasanya dokter memberikan obat untuk meredakan ngilu," jelasnya.
Pihaknya mengimbau agar tidak menunda-nunda untuk memeriksakan kesehatan giginya. Sebab, memeriksa kesehatan gigi tak harus menunggu ketika seseorang mengalami gangguan kesehatan gigi.
"Ayo periksakan kesehatan gigi di RSI Unisma," tuturnya.
Untuk diketahui, scaling gigi memiliki manfaat yang baik yaitu dapat menghilangkan bau mulut, warna gigi menjadi lebih cerah, mencegah infeksi gusi, mengurangi risiko gigi copot bahkan hingga mengurangi risiko penyakit jantung.