JATIMTIMES - Densus 88 ikut turun tangan terkait dugaan penyelewengan dana bantuan ACT. Hal itu dilakukan usai PPATK menemukan fakta-fakta mengejutkan dalam pemeriksaan dugaan penyelewengan dana bantuan ACT tersebut.
Seperti diketahui, PPATK menemukan dugaan transaksi keuangan secara individu dari salah satu karyawan Aksi Cepat Tanggap (ACT). Dana tersebut terkirim kepada seseorang yang diduga berafiliasi dengan Al-Qaeda.
Densus 88 Antiteror Polri pun mengatakan pihaknya saat ini intensif mendalami transaksi tersebut.
"Densus 88 secara intensif sedang bekerja mendalami transaksi-transaksi tersebut," ujar Kepala Bagian Bantuan Operasi (Kabagbanops) Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar.
Aswin menyebut bahwa PPATK telah mengirim data transaksi mencurigakan yang diduga terindikasi pendanaan terorisme. Bahkan aliran dana tersebut dilakukan ke beberapa negara beresiko tinggi.
Kendati demikian Aswin mengatakan hal ini masih bersifat penyampaian informasi. Sehingga pihaknya perlu melakukan verifikasi lebih lanjut untuk mengusut dugaan transaksi terindikasi terorisme ini.
"Data yang dikirim oleh PPATK bersifat penyampaian informasi kepada stakeholder terkait untuk dilakukan verifikasi lebih lanjut," ujar Aswin.
Sebelumnya, PPATK menemukan adanya dugaan transaksi keuangan secara individu dari karyawan Yayasan ACT ke penerima yang diduga berafiliasi dengan organisasi terorisme yakni Al-Qaeda.
Bahkan, si penerima dana itu pernah ditangkap oleh kepolisian Turki.
"Beberapa nama yang PPATK kaji, berdasarkan hasil koordinasi dan hasil kajian dari database yang PPATK miliki itu ada yang terkait dengan pihak yang... ini masih diduga ya, patut diduga terindikasi. Dia yang bersangkutan pernah ditangkap menjadi salah satu dari 19 orang yang ditangkap oleh kepolisian di Turki karena terkait dengan Al-Qaeda, penerimanya," kata Kepala PPATK Ivan Yustiavandana dalam konferensi pers, di Jakarta, Rabu (6/7/2022).
Hingga kini PPATK masih terus mendalami temuannya tersebut. Di sisi lain, Presiden ACT Ibnu Khajar angkat bicara soal temuan PPATK.
"Bagaimana dengan catatan PPATK? Sementara saya tidak ingin menjawab dulu di sini," ucap Ibnu dalam konferensi pers di Kantor ACT, Jakarta, Rabu (6/7/2022).
Ia justru langsung membahas soal temuan PPATK terkait transfer ke orang terkait Al-Qaeda. Ibnu mengatakan pihaknya akan memeriksa terlebih dahulu soal temuan tersebut.
"Kami juga sedang lihat, kami tidak akan lihat sekarang, karena pasca tadi siang kami juga ikuti kami perlu waktu untuk melihat siapa kira-kira yang dimaksudkan, apa kita belum paham sama sekali, daripada saya salah menjelaskan, saya juga belum detail, biarkan kami sebentar untuk merenung, melihat kembali," cetus Ibnu.