Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pemerintahan

DTPHP Kabupaten Malang Anggap Zonasi Pertanian Cabai Perlu Dilakukan

Penulis : Riski Wijaya - Editor : Lazuardi Firdaus

29 - Jun - 2022, 03:32

Kepala DTPHP Kabupaten Malang, Budiar Anwar.(Foto: Riski Wijaya/MalangTIMES).
Kepala DTPHP Kabupaten Malang, Budiar Anwar.(Foto: Riski Wijaya/MalangTIMES).

JATIMTIMES - Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Malang menegaskan bahwa adanya zonasi untuk pertanian cabai memang diperlukan. Apalagi jika hal tersebut memang dimaksudkan untuk menjaga stabilitas ketersediaan maupun harga cabai di pasaran.

Di sisi lain, sebenarnya saat ini sudah ada beberapa wilayah kecamatan di Kabupaten Malang sudah ada yang dikenal sebagai sentra pertanian cabai. Seperti Ngantang, Pujon, Wajak dan sekitarnya.

Untuk itu, selain membentuk zonasi dalam pertanian cabai, juga perlu dilakukan upaya lain untuk tetap menjaga stabilitas ketersediaan produksi cabai. Seperti salah satu contohnya penataan irigasi dan pengontrolan masa tanam.

"Itu (zonasi pertanian cabai) baik sekali. Kan cabai itu tanaman tiga bulanan. Artinya kalau memang mau stabil terus menerus panen, banyak hal yang perlu dilakukan. Misalnya irigasi yang baik, jadi walaupun musim kemarau bisa tetap tanam, sehingga terus menerus (panen)," ujar Kepala DTPHP Kabupaten Malang, Budiar Anwar, Rabu (29/6/2022).

Sementara itu, tingkat produktifitas cabai di Kabupaten Malang hingga saat ini mencapai 359.082 kuintal untuk jenis cabai rawit. Dimana kecamatan yang mempunyai produktifitas tertinggi adalah Kecamatan Poncokusumo sebanyak 69.673 kuintal, Tirtoyudo 50.708 kuintal, Tumpang 45.479 kuintal, Karangploso 37.922 kuintal dan Ngantang 40.000 kuintal.

Dan untuk cabai keriting, wilayah dengan produktifitas tertinggi dan cukup dikenal sebagai sentra adalah Kecamatan Tirtoyudo yang mencapai 16.090 kuintal dan Kecamatan Tumpang yang mencapai 6.775 kuintal.

Untuk cabai keriting, berdasarkan data dari DTPHP Kabupaten Malang, sejak Januari hingha bulan April 2022, tingkat produktifitasnya terbilang cukup stabil yang berkisar di 10.000 hingga 13.000 kuintal. Jika ditotal, produktifitas cabai keriting mencapai 46.341 kuintal se Kabupaten Malang.

Sedangkan untuk cabai besar, hingga bulan April produktifitasnya tercatat mencapai 83.647 kuintal. Produktifitas tertinggi ada di Kecamatan Karangploso yang mencapai 19.451 kuintal dan Kecamatan Tirtoyudo yang mencapai 11.109 kuintal.

Sementara itu, berkaitan dengan siklus tahunan naiknya harga cabai yang dipengaruhi turunya produktifitas, menurut Budiar hal tersebut ditangkap sebagai sebuah moment bagi sebagian petani untuk mendapatkan untung yang lebih besar. Ia pun juga sudah melakukan tindakan hingga ke petani melalui unit pelaksana teknis (UPT).

"Jadi satu ketika ada masanya petani ini merasa beruntung, jadi wajarnya kalau petani untung dalam siklus tahunan. Sebenarnya kami dari UPT sudah bergerak. Misalnya tanam yang baik itu di bulan berapa," pungkas Budiar.


Topik

Pemerintahan


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Riski Wijaya

Editor

Lazuardi Firdaus