JATIMTIMES - Sebanyak 42 pencari kerja dari kelurahan-kelurahan di Kota Malang kini punya keterampilan dalam olahan pangan. Itu karena mereka mengikuti pelatihan olahan pangan yang digelar Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Disnaker-PMPTSP) Kota Malang, Senin 27 Juni 2022, di SMK Kartika IV-1 Jalan Kesatrian.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disnaker-PMPTSP Kota Malang Siti Mahmudah mengatakan, kegiatan olahan pangan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, wawasan, keterampilan, dan kompetensi peserta tentang beragam olahan pangan. Keterampilan itu dapat dimanfaatkan sebagai bekal mencari kerja atau memulai berwirausaha di bidang kuliner.
"Berwirausaha berdampak pada tingkat pengangguran terbuka (TPT). Sehingga tingkat pengangguran terbuka itu semakin menurun, masyarakat bisa mandiri dalam berwirausaha, yang di tahun 2020 ke tahun 2021 (TPT) meningkat sebesar 0,04 persen," ungkap Mahmudah kepada JatimTIMES.com, Senin (27/6/2022).

Nantinya, dengan pengetahuan dan keterampilan yang ada, masyarakat akan memulai berwirausaha. Jika tingkat pengangguran terbuka bisa ditekan di Kota Malang, secara otomatis akan meningkatkan penghasilan dan kesejahteraan masyarakat.
Lebih lanjut, dipilihnya bidang kuliner untuk pelaksanaan uji kompetensi kali ini karena sektor kuliner di Indonesia sudah memiliki pasar yang sangat luas dan dapat bersaing dengan pasar ritel modern.
Selain itu, sektor kuliner menjadi industri kreatif yang cukup menjanjikan saat ini. Pasalnya, sektor kuliner memiliki nilai ekonomis dan berpeluang besar untuk meraup keuntungan.

Mahmudah menyebutkan, agar para peserta pencari kerja dapat memahami materi yang diterima, Disnaker-PMPTSP Kota Malang menggelar pelatihan olahan pangan selama lima hari. Dimulai Senin (27/6/2022) hingga Jumat (1/7/2022) yang berlokasi di SMK Kartika IV-1 Jalan Kesatrian, Kota Malang.
"Pelaksanaan pelatihan olahan pangan selama lima hari. Empat hari untuk pelatihan, dan satu hari untuk uji kompetensi. Nanti peserta mendapatkan sertifikat uji kompetensi," terang Mahmudah.
Lebih lanjut, pelatihan olahan pangan yang diikuti 42 peserta pencari kerja ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan keterampilan dalam mengembangkan kemampuan untuk melakukan pengolahan pangan.
"Harapan kami kepada 42 orang ini dapat berwirausaha mandiri, bisa meningkatkan pendapatannya, dan bisa mengurangi tingkat pengangguran terbuka di Kota Malang," tandas Mahmudah.

Sementara itu, salah satu peserta pelatihan dari Kelurahan Balearjosari, yakni Laila Romadhona, mengatakan bahwa dirinya sangat terbantu dengan adanya pelatihan olahan pangan yang digelar Disnaker-PMPTSP Kota Malang.
Terlebih lagi, dirinya saat ini sedang menekuni dunia usaha di sektor kuliner, yakni berjualan nasi ayam gerak dan kulit pangsit goreng. "Apalagi saat ini sedang pandemi covid-19, pelatihan seperti ini sangat membantu. Nantinya ilmu yang saya dapat akan saya terapkan di usaha saya," pungkas Laila.