Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Serba-Serbi

Kisah Soekarno yang Tak Pernah Berhubungan dengan Oetari selama Menikah, Ngaku Tak Ada Hasrat Terhadap Nenek Maia Estianty

Penulis : Desi Kris - Editor : A Yahya

12 - Jun - 2022, 09:25

Siti Oetari dan Soekarno (Foto: IST)
Siti Oetari dan Soekarno (Foto: IST)

JATIMTIMES - Kisah cinta Presiden pertama Indonesia Soekarno memang menjadi salah satu topik yang menarik untuk diperbincangkan. Seperti diketahui, Soekarno dikenal memiliki beberapa istri, salah satunya Siti Oetari

Kisah cinta Soekarno dengan Siti Oetari ini menjadi salah satu kisah terunik yang pernah terjadi. Kala itu, secara terang-terangan Soekarno mengaku, dirinya sama sekali belum melakukan hubungan suami istri bersama Siti Oetari yang merupakan nenek kandung dari musisi Maia Estianty itu. 

Awal mula perkenalan Soekarno dan Oetari dimulai dari saat mereka bertemu di rumah ayah Oetari, Oemar Said Tjokroaminoto. Kala itu Soekarno yang masih mahasiswa memang tinggal di rumah kos milik HOS Tjokroaminoto.

Tercatat pada buku berjudul 'Istri-istri Soekarno' (Reni Nuryanti dkk/2007), Soekarno saat itu berusaha mendekati Oetari, yang dipanggilnya dengan sebutan Lak.

Di suatu kesempatan, Soekarno tergerak hatinya untuk mengajak Oetari jalan-jalan untuk menikmati senja di sore hari. Siti Oetari pun tak menolak ajakan Soekarno

Pada saat Soekarno dan Oetari duduk bersamaan di sebuah tempat, Seokarno memandang gadis manis itu dengan tatapan yang menggoda. Ia tersenyum dan memperlihatkan pesonanya, rayuan maut pun terucap dari mulut pria berjuluk Bapak Proklamator Kemerdekaan itu.

"Lak, tahukah engkau bakal istriku kelak?" kata Soekarno. 

Kala itu, Oetari hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, menanggapi pertanyaan tersebut. Adapun Soekarno kembali bertanya kepada Oetari.

"Kau ingin tahu?," tanya Soekarno.

Saat itu Oetari yang penasaran pun bertanya kepada Soekarno.

"Di mana?," kata Oetari.

Soekarno dengan senang hati menjawab pertanyaan Oetari itu.

"Kau ingin tahu? boleh, orangnya dekat sini. Kau tak usah beranjak karena orangnya ada di sebelahku," kata Soekarno.

Oetari lantas agak kaget mendengar jawaban Soekarno. Ia hanya bisa tersenyum dan terdiam beberapa lama. 

Hingga sebuah kata pun terucap dari mulut Siti Oetari.

"Aku juga mencintaimu," ujar Oetari.

Tak lama kemudian, Soekarno pun menikahi Siti Oetari. Pernikahan Soekarno dengan Siti Oetari ternyata bukan berlandaskan layaknya cinta sejati seorang pria kepada wanita.

Adapun Soekarno saat itu menyebut bahwa pernikahannya dengan Siti Oetari benar-benar tanpa adanya rasa 'birahi' seperti pada umumnya pasangan suami istri.

Dalam sebuah wawancaranya bersama Cindy Adams, Soekarno mengatakan pernikahannya dengan Siti Oetari dilakukan karena rasa hormatnya pada Oetari.

"Sampai ia (Tjokroaminoto) meninggal, ia tidak pernah tahu bahwa aku mengusulkan perkawinan ini hanya karena aku sangat menghormatinya dan menaruh kasihan padanya," ungkap Bung Karno.

Blak-blakan bahkan Soekarno mengatakan bahwa ia sama sekali tidak pernah 'menyentuh' Siti Oetari. Kala itu, Siti Oetari tetap dijaganya dalam keadaan suci.

"Kami tidur berdampingan di satu tempat tidur, tetapi secara jasmaniah kami sebagai kakak beradik," ucap Soekarno.

"Bahkan kami satu sama lain sejujurnya tidak memiliki keinginan melakukan sebagai layaknya suami-istri. Maksudku, dia menyukaiku dan aku menyukainya, tapi perkawinan kami bukan didasari rasa birahi menyala-nyala," ujar Soekarno.

Karena pengakuannya itu, kemudian munculah istilah 'janda perawan' dan istilah itu diberikan untuk Siti Oetari. Namun demikian, dengan tidaknya mereka melakukan hubungan suami istri, bukan berarti Soekarno tidak menyayangi Siti Oetari.

Saat Oetari sakit, Soekarno panik dan merawat sang istri dengan sepenuh hati. Adapun Soekarno merasakan sayang, dan bukan birahi.

Namun tak semua orang percaya dengan pengakuan Soekarno itu. Misalnya, penulis buku biografi Soekarno, Lambert Giebels, justru meragukannya.

Menurut Giebels, Oetari yang secara fisik memiliki daya tarik dan masih muda tidak mungkin didiamkan Soekarno.

"Bahwa apa yang dikatakan (Soekarno) pada otobiografi itu adalah penghinaan bagi Oetari yang manis dan menarik itu," ucap Giebels. 


Topik

Serba-Serbi


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Desi Kris

Editor

A Yahya