Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pendidikan

Crash Box, Perangkat Keselamatan Redam Energi saat Tabrakan, Antar Dosen UB Jadi Profesor

Penulis : Anggara Sudiongko - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

30 - May - 2022, 19:09

Dr Eng Moch. Agus Choiron ST MT (Anggara Sudiongko/MalangTIMES)
Dr Eng Moch. Agus Choiron ST MT (Anggara Sudiongko/MalangTIMES)

JATIMTIMES - Crash box menjadi sebuah perangkat ciamik karya dosen Universitas Brawijaya (UB) Dr Eng Moch Agus Choiron ST MT yang mengantarkannya menjadi seorang profesor.

 Crash box sendiri  salah satu perangkat keselamatan pasif yang terletak di antara bumper dan frame. Fungsinya sebagai penyerap energi impak ketika terjadi tabrakan.

Crash box berupa struktur berdinding tipis (thin-walled structure) yang diharapkan mengalami deformasi permanen untuk menyerap energi impak akibat tabrakan.

Pengujian crash box dapat dilakukan dengan uji frontal dan oblique impact test. Berdasarkan International Automotive Congress 2008, terdapat beberapa pengujian arah frontal. Salah satunya adalah tipe US-NCAP. Pengujian frontal dilakukan dengan menabrakkan 100 persen body mobil dengan sudut tabrak sebesar 0° dan kecepatan 56 km/jam atau 15.6 m/s.

"Ini riset sejak 2012. Ini perangkat keamanan masuk kelompok pasif. Sementara maish diujikan untuk mobil MPV. Kalau truk belum," jelas Agus Choiron yang inovasinya itu mengantarkannya mendapatkan gelar profesor.

Pengujian oblique impact test sesuai standar New Car Assesment Program (NCAP) dilakukan dengan cara meletakkan spesimen pada fixed base. Kemudian impactor ditabrakkan dengan kecepatan 56 km/jam dengan sudut 30° terhadap sumbu spesimen.

Pengembangan desain crash box mulai dari bentuk konvensional dengan desain berpenampang kotak, lingkaran dan hexagonal. Dilanjutkan dengan desain yang memodifikasi bentuk dinding crash box seperti desain corrugated, tapered, initial fold dan origami.

Desain crash box ini dikembangkan sebagai upaya merancang penyerap energi yang efisien dan bentuk deformasi terkontrol serta keseragaman kurva force-displacement sehingga menghasilkan desain dengan efisiensi penyerap energi yang tinggi. Besarnya penyerapan energi dapat dihitung dari luas di bawah kurva force-displacement.

Rekayasa desain yang dilakukan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pada aplikasi mobil berjenis MPV yang merupakan kendaraan  paling laku di Indonesia. Desainnya  memiliki short crushable zone sehingga panjang crash box didesain 120-150 mm.

Dengan semakin kecil panjang crash box, tentunya akan memperkecil nilai penyerapan energi sehingga perlu dipilih bentuk dasar penampang crash box yang memiliki nilai penyerapan terbesar. Bentuk desain hexagonal crash box dipilih karena memiliki energy absorption (Ea) tertinggi dibandingkan bentuk penampang yang lain.

Riset yang dilakukan adalah membuat inovasi desain pada hexagonal crash box yang meliputi multi-cell foam filled, multi-cell composite, multi-cell hybrid dan honeycomb filled dengan besar kemampuan menyerap energi  dan struktur yang ringan.

Riset desain crash box sebelumnya rata-rata memanfaatkan material logam. Saat ini riset crash box berbahan komposit cukup diminati. Tingkat penyerapan energi crash box berbahan carbon fiber lebih tinggi 17,4 persen dan tingkat penyerapan energi spesifik lebih tinggi 27,4 persen dari crash box aluminium.

Dirumuskan model desain hexagonal crash box untuk short crushable zone, terdiri dari multi-cell foam filled, multi-cell composite, multi-cell hybrid dan honeycomb filled dengan peningkatan kemampuan penyerapan energi yang signifikan dengan struktur ringan. Model desain crash box ini merupakan pengembangan model hexagonal dengan panjang crash box 120 mm yang dikembangkan dengan simulasi komputer.

Pengembangan desain dilakukan dengan mengadopsi teknik ALD (analysis led fesign) dan virtual desain yang telah dilakukan secara efektif pada rekayasa desain corrugated metal gasket. Keunggulan pengembangan model dengan simulasi komputer ini adalah mempercepat proses pengembangan produk dengan pengurangan trial and error.  Kelemahan  model desain ini adalah tantangan kompleksitas bentuk desain sehingga diperlukan proses manufaktur yang presisi untuk memproduksi   prototipenya. "Untuk ke arah industri, sempat ada. Namun saat ini masih skala lab," pungkasnya.


Topik

Pendidikan


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anggara Sudiongko

Editor

Sri Kurnia Mahiruni