JATIMTIMES - PDI Perjuangan (PDIP) menanggapi Partai Demokrat (PD) yang mengklaim bahwa tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), tidak pernah serendah Presiden Joko Widodo (Jokowi). Seperti diketahui, tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi kini indikatornya menurun di angka 58,1%.
Penurunan angka kepuasan terhadap Jokowi itu direkam dari hasil survei terbaru lembaga Indikator Politik. Seakan tak terima dengan klaim Demokrat, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto balik menyindir partai yang diketuai oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu.
"Bagi Partai Demokrat, kepuasan atas pencitraan Pak SBY nampaknya segalanya dan menjadi tolok ukur terpenting tentang kualifikasi pemimpin, sehingga Partai Demokrat langsung menilai negatif terhadap kepemimpinan Presiden Jokowi hanya gara-gara urusan ketidakpuasan," kata Hasto.
Hasto juga mengatakan PDIP memandang pemimpin tak melulu mengejar elektoral dan pencitraan. Menurutnya, pemimpin kadang kala harus mengambil keputusan yang pahit, namun penuh muatan strategis bagi kepentingan bangsa.
Lebih lanjut, Hasto mengulas kebijakan Jokowi yang menaikkan harga BBM pada 2014 silam. Ia mengklaim dampak kebijakan tersebut terbukti membawa kemajuan infrastruktur yang masif oleh Jokowi. Pencapaian itu, dinilai Hasto tidak bisa diwujudkan kala SBY memimpin.
"Hal ini nampak dari keputusan Presiden Jokowi pada awal kepemimpinan tahun 2014 dengan menaikkan harga BBM yang hanya dinikmati mereka yang memiliki mobil. Dampak keputusan berani Pak Jokowi nampak dalam kemampuan membangun infrastruktur yang masif yang sama sekali tidak bisa diwujudkan Pak SBY, meski basis kepuasannya relatif tinggi," tukas Hasto.
Hasto juga menyebutkan pencapaian Jokowi lainnya yang multisektor adalah di bidang kebudayaan dan olahraga. Begitu pula prestasi kepemimpinan RI di dunia global.
Di akhir protesnya, Hasto menilai lebih baik mencurahkan energi positif bagi bangsa ketimbang meributkan urusan kepuasan. Jika tidak, pertanyaan akan berbalik terkait apa yang telah dibuat oleh Demokrat selama 2 periode SBY berkuasa.
"Jadi daripada meributkan urusan kepuasan sebagaimana ditunjukkan oleh Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, lebih baik berikan energi positif bagi bangsa. Jika tidak, arus sejarah malah akan berbalik untuk mempertanyakan apa yang telah dibuat oleh Demokrat selama 10 tahun Pak SBY berkuasa," ujar Hasto.
Sebelumnya, Demokrat mengaku turunnya kepuasan terhadap Presiden Jokowi sesuai dengan prediksi mereka. Demokrat menyebut pemerintah belum mengatasi masalah-masalah yang ada di masyarakat.
"Sudah diprediksi, kepuasan terus menurun karena pemerintah tidak sigap mengatasi masalah-masalah yang riil," kata Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendrta Putra.
Survei ini disebut Herzaky menjadi pengingat pemerintah. Menurutnya, survei kepuasan pada Presiden SBY, yang pernah jadi Ketua Umum Partai Demokrat, tidak pernah serendah itu.
"Ini alarm, bahaya. Nggak pernah serendah itu Pak SBY. Tidak pernah serendah itu setahu saya. Harapan kami kondisi ekonomi kembali membaik," ujar Herzaky.