JATIMTIMES - Umat Islam tentu tahu, bahwa Alquran adalah kitab suci bagi mereka. Membaca Alquran memiliki keutamaan yang sangat tinggi bagi umat Islam.
Bahkan, satu huruf Alquran bisa mendatangkan pahala kebaikan yang berlipat ganda. Karena itu ada adab untuk meletakan Alquran.
Terlebih belakangan banyak kasus yang menghina Alquran bahkan menginjak-injak Alquran. Meski terdengar sepele, namun masih ada sebagian yang belum memahami adab meletakkan Alquran.
Perlu diketahui, memperlakukan Alquran dengan baik adalah bentuk penghormatan kepada ayat-ayat Allah SWT. Seperti apa adab meletakkan Alquran?
Dikutip dari Tajwid Lengkap Asy-Syafi’i karya Abu Ya’la Kurnaedi, adab meletakan Alquran di tempat yang tinggi lebih utama. Misalnya seperti di atas kursi atau rak pada dinding yang jauh dari permukaan tanah maupun lantai.
Adapun jika terpaksa meletakkannya di lantai karena kebutuhan mendesak dan tidak untuk menghinakannya, dengan catatan permukaan yang suci, seperti saat seseorang mengerjakan salat dan tidak mendapati tempat yang tinggi, atau saat sujud tilawah, maka melakukan yang demikian tidak mengapa.
Pasalnya, sejauh ini tidak diketahui adanya larangan terkait hal ini. Kendati demikian, adab meletakan Alquran di atas kursi, bantal, atau rak dinilai sebagai sikap yang jauh lebih hati-hati.
Alquran sendiri merupakan kalamullah Ta’ala yang wajib diagungkan dan dimuliakan, sehingga hendaknya dibaca dalam keadaan yang paling baik. Saat akan membaca Alquran, maka kita diajarkan untuk membaca ta’awudz terlebih dahulu.
Memohon perlindungan kepada Allah SWT dari setan yang terkutuk saat hendak mulai membaca Alquran. Hal tersebut berdasarkan firman Allah SWT:
"Apabila kamu membaca Al Quran hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk", (QS An-Nahl: 98).
Selain itu, saat hendak membaca Alquran kita harus memilih tempat yang bersih. Oleh sebab itu, para ulama sangat menganjurkan membaca Alquran di masjid.
Namun, membaca Alquran diperbolehkan dimana saja asal dengan kondisi bersih.