JATIMTIMES - Setelah menunaikan ibadah puasa Ramadan selama sebulan penuh, umat Islam menjalani Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal yang disempurnakan dengan salat Id.
Sebagian orang selalu menyempatkan untuk makan dahulu sebelum berangkat salat Id. Namun, sebagian lainnya bertanya-tanya apakah makan sebelum salat Id diperbolehkan atau dilarang.
Sebelum berangkat melaksanakan salat Idul Fitri, umat Islam disunahkan untuk makan terlebih dahulu. Jadi, makan sebelum salat Idul Fitri merupakan salah satu ibadah sunah sesuai ajaran Rasulullah SAW.
Hal ini telah di atur di dalam hadis yang diriwayatkan Ibnu Majah: “Pada Hari Idul Fitri, Rasulullah SAW tidak keluar untuk salat hingga beliau makan terlebih dahulu. Sementara pada Hari Raya Idul Adha (Nahr), beliau tidak makan hingga kembali (dari salat),” (HR. Ibnu Majah 1746).
Dilansir dari beberapa sumber dijelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW mengonsumsi beberapa buah kurma sebelum berangkat melaksanakan salat Idul Fitri. Hal tersebut diungkap dalam sebuah hadis Imam Bukhari yang dikutip At-Tabrizi yang berbunyi: “Adalah Rasulullah SAW tidak pergi untuk melaksanakan salat Idul Fitri sampai beliau memakan beberapa butir kurma. Beliau memakannya ganjil.” (HR. Bukhari).
Tujuan Nabi Muhammad SAW memakan kurma karena kurma dinilai memiliki kandungan rasa manis yang dapat menguatkan pandangan serta dapat melembutkan hati setelah satu bulan penuh berpuasa.
Makanan sebelum salat Idul Fitri juga dapat digantikan dengan makanan manis lainnya ataupun makanan yang telah tersedia di rumah masing-masing.
Selain dianjurkan makan terlebih dahulu sebelum melaksanakan salat Idul Fitri, umat islam juga disunahkan melakukan beberapa amalan lainnya berupa memperbanyak seruan bacaan takbir sebelum salat Id serta berjalan kaki menuju tempat salat Idul Fitri dan kembali dengan menggunakan rute yang berbeda.
Baik laki-laki maupun perempuan juga disunahkan untuk mandi terlebih dahulu sebelum salat Idul Fitri. Hal ini juga berlaku bagi umat Islam yang tidak menghadiri salat Idul Fitri karena sakit maupun berhalangan.
Tidak hanya itu. Umat Islam diharuskan menyambut hari raya dengan penuh kegembiraan dengan memberikan selamat atas kemenangan yang telah diraih selama satu bulan penuh puasa Ramadan.