JATIMTIMES - Politikus muda Tsamara Amany belakangan memang menjadi sorotan publik. Hal itu berawal dari langkah Tsamara yang mendadak mundur sebagai kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Kali ini, ia melapor ke polisi karena disebut kadrun oleh salah seorang warganet usai memutuskan hengkang dari PSI. Tsamara melapor ke akun Twitter resmi Divisi Humas Polri.
Ia mempermasalahkan sebuah cuitan dari warganet dengan akun Twitter @xeriaz_marhaenisi.
"Halo, tolong @DivHumas_Polri. Ini keterlaluan. Bukan nasionalisme. Jelas fasisme....." tulis Tsamara melalui akun Twitter @TsamaraDKI.
Keresahan yang sama juga diungkapkan Ismail Fajrie Alatas, suami Tsamara. Ia juga mengutip cuitan yang sama dengan Tsamara melalui akun Twitter @ifalatas.
Ismail menilai cuitan itu sebagai pernyataan rasialisme. Ia menyebut pembuat cuitan sebagai seorang fasis.
"Hal terbaru dalam rentetan ujaran kebencian rasis yang ditujukan kepada @TsamaraDKI dan saya (alias suaminya juga berotak licik) dari seorang fasis yang katanya 'nasionalis'," cuit Ismail.
Sebelumnya, Tsamara Amany memutuskan mundur diri dari PSI. Ia meninggalkan jabatannya sebagai Ketua DPP PSI yang diemban sejak 5 tahun lalu.
Tsamara berkata tidak akan pindah ke partai politik lain. Ia hanya ingin mencoba berjuang melalui saluran selain partai politik.
Keputusan Tsamara itu lantas diwarnai serangan dari sejumlah lawan politiknyya. Ada pihak-pihak yang menuding Tsamara keluar dari PSI karena suaminya mendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Ada pula yang menyebut, Tsamara mundur karena pengaruh dari pengamat politik Rocky Gerung.
Polri tanggapi aduan Tsamara Amany
Terkait cuitan Tsamara di Twitter, polisi rupanya langsung memberi tanggapan. Polri mengaku pihaknya akan meninjaklanjuti permintaan tolong dari Tsamara. "Yang pasti bakal dicek, diperdalam,” kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Kombes Gatot Repli Handoko.
Namun, Gatot masih belum bisa menjelaskan secara detail terkait kasus tersebut. Menurutnya, Polri akan menindaklanjuti perihal tersebut.