JATIMTIMES - Menghasilkan uang dari jualan steak tanpa resto dan meja kursi cukup menjadi tantangan bagi pelaku bisnis Chicken Steak ini. Sebab, dia harus pandai-pandai berpromosi agar mampu menarik perhatian pembeli.
Dan bagi para pecinta kuliner yang kerap kali mencari rekomendasi makanan, mungkin tidak asing lagi dengan produk Chicken Steak. Pasalnya, steak dengan cita rasa yang khas ini sering berada di FYP (for youtlr page) atau yang direkomendasikan TikTok.
Chicken Steak yang sempat viral ini memang memiliki konsep penjualan cukup unik. Tidak perlu adanya modal besar untuk sewa tempat dan memasaknya pun cukup di teras rumah. Pembeliannya pun hanya berlaku take away atau bungkus dan bawa pulang.
Bisnis yang kerap kali viral di media sosial TikTok ini memiliki cukup banyak keuntungan. Salah satunya banyak pelanggan yang menyerbu setelah bisnis steak ini viral di media sosial.
Steak sendiri merupakan makanan yang cocok disantap saat sore maupun malam hari. Hal itu membuat para pelaku bisnis ini membuka restonya dari siang hingga malam.
Namun, Sumadi, selaku pemilik bisnis Chicken Steak, berani mengambil langkah yang berbeda. Ia memilih jam makan pagi hingga makan siang untuk penjualannya. Sehingga produk ini sudah laku dan ludes saat memasuki waktu duhur.
Meski tempat pengelolaannya yang sangat sederhana, peminat Chicken Steak ini berasal dari berbagai penjuru negeri. Salah satunya adalah pelanggan dari Surabaya dan Kalimantan. Penjualan menembus berbagai daerah karena skill memasak Sumadi yang hebat.
Sebelumnya, sudah 20 tahun lebih Sumadi menjejaki karir sebagai staf katering yang memiliki langganan kalangan pejabat. Karena penghasilan yang kurang memuaskan, pada tahun 2021 Sumadi memutuskan untuk membuka usaha sendiri.
Usaha ini dimulai dengan cara menabung sedikit demi sedikit bersama sang istri hingga akhirnya bisa memiliki kedai. Usahanya tersebut awalnya kerap mendapatkan respons negatif dari para tetangga. Hal itu disebabkan Chicken Steak sempat tidak laku saat bulan pertama buka.
"Sedihnya bukan main. Ayam lima sampai tujuh itu sampai empat hari nggak habis. Sampai orang mengatakan, sudah bawa bantal sama kasur aja, tidur. Tapi, alhamdulillah sebulan ada yang nolongin," ujar Sumadi menjelaskan bisnisnya mengalami penurunan pada bulan pertama.
Setelah dipromosikan oleh salah satu akun di media sosial, pelan-pelan kedai Chicken Steak mulai ramai. Sehingga menarik minat para Youtuber dan influencer untuk mencicipi steak kaki lima rasa bintang lima itu.
Bahkan, salah satu Youtuber kuliner bernama MGDALENAF menyarankan nama Pak Madi (panggilan Sumadi) sebagai brand kuliner. Sehingga steak tersebut dikenal sekarang ini sebagai Steak Ayam Pak Madi Cipete. Cipete di Jakarta Selatan adalah lokasi rumah Sumadi sekaligus tempat produksi steak itu.
Berkat sosial media, Sumadi mendapatkan keuntungan yang sangat besar. Biasanya Sumadi menghabiskan sekitar 30 kg ayam dalam sehari untuk membuat steak atau sekitar 120 kotak steak per hari.
Untuk kebutuhan karyawan, Sumadi mengaku bahwa ia dibantu hanya oleh istri dan anak-anaknya. Setelah bisnisnya sukses besar, Sumadi berniat ingin membuka cabang di tempat lain karena omzetnya yang besar.
Omzet dalam sehari sekitar Rp. 3.000.000. Sedangkan omzet dalam sebulan mencapai Rp. 90.000.000. Alhasil bisnis yang awalnya hanya mengeluarkan modal sebesar Rp.10.000.000 rupiah ini sudah lama balik modal.
Sumadi berharap ke depan usahanya bisa sukses lagi. Ia berpesan kepada para pelaku bisnis yang berasal dari semua kalangan untuk tidak malu berbisnis meskipun dengan bisnis kecil-kecilan. "Jangan malu untuk memulai bisnis kecil meski kaki lima. Yang penting berusaha," ucapnya.