Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Agama

Punya Sifat Tegas, tapi Sahabat Nabi Ini Takut Ketika Menghukum Pemabuk

Penulis : Anggara Sudiongko - Editor : Heryanto

13 - Apr - 2022, 09:08

Ilustrasi sahabat nabi yang berperang (Ist)
Ilustrasi sahabat nabi yang berperang (Ist)

JATIMTIMES - Suatu masa, terdapat seseorang yang begitu tegas akan tetapi takut untuk menghukum pemabuk. Kisah tersebut adalah kisah dari Syaidina Umar Bin Khattab dan seorang pemabuk. Lantas mengapa ia takut untuk menghukum pemabuk? 

Dikisahkan dari Tafakkur Fiddin, Umar Bin Khattab bertemu dengan seorang pemabuk. Lantas ia yang dikenal tegas kemudian ingin menangkap pemuda atau pemabuk tersebut untuk dijatuhi hukuman yang sesuai.

Namun tiba-tiba pemuda tersebut kemudian mengolok-ngolok Umar dengan kata-kata yang kasar. Hal ini membuat Umar mundur kebelakang dan mengurungkan niatnya menangkap pemuda tersebut dan melepaskannya begitu saja.

Seorang sahabat Umar bin Khattab yang mengetahui akan hal tersebut kemudian sempat bertanya-tanya. Ia begitu heran dengan sikap Umar.  

"Wahai Amirul mukminin, mengapa pemuda itu engkau lepaskan begitu saja ketika mengolokmu?" tanya Sahabat. 

Umar kemudian menjawab, "Aku takut ketika hukuman yang aku jalankan nanti terpengaruh oleh kemarahanku" kata Umar.

Menurutnya, kemarahannya akan membuatnya menyeleweng dari aturan atau ketetapan Allah untuk mengukur seorang pemabuk tersebut. Syaidina Umar berkata, "aku tidak menghendaki jika suatu hukuman terpengaruh dengan emosi atau bercampur dengan kepentingan pribadi".

Dari hal tersebut, begitu tercermin jika Umar sangat berhati-hati ketika menghukum. Padahal sebagai seorang Khalifah, tentu sangat gampang untuk menyerap dan menghukum pemabuk dengan berat. Namun hal tersebut ia urungkan. Justru olok-olok pemuda tersebut menjadikan merasuk dalam hatinya. Tindakan tegasnya dipertanyakan ulang karena khawatir bercampur dengan nafsu dan amarah. 

Kisah serupa juga pernah terjadi ketika Ali Bin Abi Thalib urung untuk membunuh musuhnya dalam perang. Seperti diketahui jika Ali bin Abi Thalib memiliki jiwa ksatria yang sangat kental. Beberapa riwayat menyebut jika Ali memiliki pedang yang dinamakan pedang Zulfikar. Dengan pedang tersebut, Ali berjihad melawan musuh-musuh tanpa sedikitpun rasa takut.

Di sebuah pertempuran, Ali kemudian ditantang oleh seorang jawara kaum Quraisy yakni Amar bin  Abdi yang sempat meremehkan Ali. Hal ini karena secara fisik, ia jauh lebih besar. Amar bahkan bisa menampar kudanya hingga roboh. Namun hal itu tidak membuat Ali gentar. Ali bahkan mampu membunuh Amar dengan mudah. Mengetahui itu, Kaum Quraisy lainnya bahkan sampai lari terbirit-birit menyelamatkan diri. 

Selain itu, dalam sebuah pertempuran, Ali pernah akan membunuh lawannya. Tiba-tiba musuhnya tersebut kemudian meludahi muka Ali. Di situ kemudian terbersit kemarahan dari Ali. Namun ia kemudian justru meninggalkan lawannya tetap hidup. 

Para sahabat kemudian bertanya-tanya akan sikap Ali. "Ketika baku bertempur dan akan membunuhnya, aku masih berjuang karena agama Allah. Tetapi ketika ia meludahiku dan ada sedikit kemarahan  dalam diriku, aku takut membunuhnya itu karena (nafsu) kemarahan ku yang muncul."


Topik

Agama


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anggara Sudiongko

Editor

Heryanto