Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Transportasi

Bus Macito Beroperasi di Kawasan Kayutangan, Penumpang: Tambahan Rute Perjalanan

Penulis : Tubagus Achmad - Editor : Heryanto

03 - Apr - 2022, 20:26

Tampak Bus Malang City Tour (Macito) yang merupakan aset Pemkot Malang melintas di Jalan Jenderal Basuki Rahmat atau kawasan Kayutangan Heritage, Minggu (3/4/2022). (Foto: Tubagus Achmad/JatimTIMES)
Tampak Bus Malang City Tour (Macito) yang merupakan aset Pemkot Malang melintas di Jalan Jenderal Basuki Rahmat atau kawasan Kayutangan Heritage, Minggu (3/4/2022). (Foto: Tubagus Achmad/JatimTIMES)

JATIMTIMES - Bus Malang City Tour (Macito) kembali beroperasi setelah 31 Desember 2021 lalu dikenalkan kepada jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Malang. Tepat di Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Malang ke-108 pada 1 April 2022, Bus Macito sudah bisa digunakan untuk masyarakat umum.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang Heru Mulyono menyampaikan, Bus Macito dengan warna biru tuanya sudah dapat digunakan untuk masyarakat umum sejak Jumat (1/4/2022) lalu tepat pada saat HUT Kota Malang ke-108.

"Sebenarnya kemarin mulai hari Jumat, terus Sabtu dan Minggu. Tapi untuk ke depan Sabtu dan Minggu," ungkap Heru kepada JatimTIMES.com, Minggu (3/4/2022).

Untuk jam operasionalnya Bus Macito sendiri sementara ini akan mengambil waktu di sore hari. Yakni sekitar pukul 15.30 WIB hingga pukul 17.30 WIB. Waktu itu dipilih agar tidak mengganggu masyarakat yang akan melangsungkan kegiatan sebelum atau setelah sore hari.

Heru menjelaskan, untuk rute yang ditetapkan oleh Dishub Kota Malang sementara ini hanya jalur pendek. Hal itu dikarenakan agar masyarakat yang mengantre tidak menunggu terlalu lama. Maka diputuskan sementara ini hanya berjalan di jalur pendek.

"Untuk rutenya mulai dari Taman Wisata Rakyat (Tawira) kemudian ke Alun-alun Tugu, terus masuk ke Jalan Kahuripan, kemudian belok kiri masuk ke Kayutangan. Lalu berhenti sebentar di depannya Bank CIMB Niaga lima menit. Kemudian berangkat lagi menuju ke Tawira," jelas Heru.

Bus Macito nantinya akan berhenti sejenak sekitar lima hingga 10 menit di kawasan Kayutangan Heritage. Hal itu bertujuan agar masyarakat lebih dapat menikmati sensasi berfoto dengan Bus Macito di lokasi Kayutangan Heritage.

Setelah sejenak berhenti untuk berfoto-foto atau menikmati suasana Kayutangan Heritage, penumpang akan dibawa kembali menuju kawasan Taman Wisata Rakyat, tempat di mana Bus Macito mulai pemberangkatan.

"Kecepatan Bus Macito hanya 10 sampai 20 kilometer per jam. Memang disengaja pelan agar pengunjung atau masyarakat sekitar bisa menikmati suasana," terang Heru.

Lebih lanjut, hadirnya Bus Macito juga diminati masyarakat luas. Terbukti banyaknya antrean pada sore hari ini, sehingga petugas Dishub Kota Malang yang berjumlah sekitar tiga orang untuk mengatur akses penumpang juga harus mengatur agar antrean tidak berkerumun.

"Masyarakat antusias, itu full terus Bus Macito nya. Terlebih lagi hari ini kan selain untuk pengunjung juga untuk warga Kayutangan. Biar warga Kayutangan itu merasakan dan memiliki Bus Macito," tutur Heru.

Sementara itu, salah satu penumpang yang menikmati Bus Macito yakni Madchan Jazuli mengatakan bahwa seharusnya rute dari Bus Macitp diperpanjang. "Kalau ke depan soal rute bisa ditambah mengelilingi Ijen dan alun-alun Kota Malang," kata Jazuli.

Pihaknya juga menyebut banyak nantinya jam operasional dari Bus Macito bisa ditambah lagi. Terlebih lagi setelah Bulan Suci Ramadan 1443 Hijriah, operasional Bus Macito bisa ditambah satu hari dan beroperasi sejak pagi hari.

Selain itu, Jazuli juga menyarankan kepada pihak terkait dalam hal ini Dishub Kota Malang agar melakukan sosialisasi lebih masif lagi terkait rute pemberangkatan Bus Macito. Karena menurutnya masih banyak masyarakat yang belum mengetahui terkait tempat pemberangkatan Bus Macito.

"Banyak yang belum tahu. Soalnya tadi kebanyakan naiknya di kawasan Kayutangan, padahal awalnya di Tawira. Hemat saya kalau di Tawira terlalu jauh. Harapannya lebih masif lagi soal sosialisasi, agar masyarakat tidak bingung dengan sistem yang diterapkan," pungkas Jazuli.


Topik

Transportasi


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Tubagus Achmad

Editor

Heryanto