MALANGTIMES - Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, mengaku telah aktif bicara dengan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti untuk mencari solusi perdamaian Aremania-Bonek pasca kerusuhan Sragen yang menewaskan dua Aremania.
Baca Juga : Tanggap Covid-19, Fraksi PKS DPRD Kota Malang Bagikan Ratusan APD ke Petugas Medis
"Dialog bersama Kapolri dan Kapolda Jatim terus dilakukan. Tujuannya untuk mencari jalan keluar agar keadaan Surabaya dan Malang kembali kondusif. Sekaligus mencegah hal-hal buruk seperti ini terjadi lagi," ujarnya.
Pria yang lebih dikenal dengan sebutan Pakde Karwo ini juga mempercayaan kepada pihak kepolisian untuk mengusut tuntas insiden ini. "Hukum harus berjalan, siapa pun pelakunya akan dihukum sesuai UU. Karena tindakan itu sudah termaksud tindak kekerasan," kata dia.
Baca Juga : Hingga Pertengahan April, 4 Kali Tanah Longsor Terjadi di Kota Batu
Selain itu, pelaku pengeroyokan tidak hanya akan menerima sanksi hukuman penjara namun bersiap pula menerima sanksi sosial dari masyarakat. "Sanksi sosial itu yang beri masyarakat bukan dari pemerintah. Jika dia kembali ke masyarakat dan ada sanksi sosial yang diterima, itu resiko dari perilakunya," jelas Pakde Karwo. (*)