JATIMTIMES - Melonjaknya angka pengangguran selama pandemi Covid-19 di Kota Batu membuat persaingan para pencari kerja kian ketat. Sementara lowongan kerja yang dibuka sendiri tidak begitu banyak.
“Peminat para pencaker tentang lowongan kerja di Kota Batu itu sangat banyak,” kata Kepala Bidang Tenaga Kerja Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Tenaga Kerja (DPMPTSPNaker) Kota Batu, Suyanto.
Persaingan pun semakin ketat ketika banyaknya warga luar Kota Batu juga berbondong-bondong mendaftar di beberapa lowongan yang dibuka. Ditambah, kebanyakan lowongan kerja yang ada di Kota Batu hanya seputar dunia wisata dan perhotelan.
“Sementara lulusan kita itu banyak yang dari jurusan pertanian, sehingga hal itu tidak sebanding dengan jenis loker yang ada,” tambah Suyanto.
Masalahnya, banyak diantara lulusan jurusan pertanian ini banyak yang enggan terjun langsung ke lapangan saat sudah lulus. Alhasil terjadi lonjakan pengangguran. Tercatat, sesuai data DPMPTSPNaker Kota Batu dalam tiga tahun terakhir jumlah pengangguran yang ada di Kota Batu tiap tahun terjadi peningkatan. Pada 2019 terdapat 2839 orang.
Kemudian di 2020 terdapat kenaikan yang sangat signifikan hampir 3 kalinya yakni 7.097 orang. Lalu di 2021 jumlah pengangguran bertambah sebanyak 1.004 orang, menjadi 8.101 warga.
Hingga saat ini total para pencari kerja (pencaker) di Kota Batu pada 2020 terdapat 59 orang yang terdaftar di data dinas. Dengan rincian 22 orang pencaker laki-laki dan 37 orang pencaker perempuan.
Dari jumlah tersebut, yang mendominasi yakni pencaker pada 2020, yang merupakan lulusan SMA/SLTA sebanyak 31 orang. Sedangkan di 2021 ada penurunan. “Kalau tahun 2021 pencaker terdaftar hanya 51 orang saja,” tutup Suyanto.