JATIMTIMES - Kabupaten Malang masih bertahan di level 3 Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Hal tersebut tertuang di dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) 12 Tahun 2022. 

Menyikapi hal tersebut, Bupati Malang HM. Sanusi mengatakan bahwa kasus harian Covid-19 di Kabupaten terus menunjukan penurunan. Meskipun, jika dilihat secara keseluruhan, kasus aktif covid-19 di Kabupaten Malang masih sebanyak 2.408. 

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, titik puncak peningkatan kasus covid-19 di Kabupaten Malang terjadi pada 17 Februari 2022 lalu. Jumlah kasus pada waktu itu bertambah sebanyak 644 kasus. 

Sementara hingga saat ini, jumlah kasus aktif harian covid-19 Kabupaten Malang sudah terus berangsur menurun. Tercatat per 21 Februari 2022, meski masih ada penambahan kasus baru, jumlahnya berangsur menurun. Yakni sebanyak 265 kasus. 

Kondisi itulah yang diyakini Sanusi bahwa kasus covid-19 di Kabupaten Malang akan terus berangsur menurun hingga tidak ada lagi penambahan kasus. 

"Arahan dari menteri kesehatan dan menteri marinvest (kemaritiman dan unvestasi), itu berarti puncaknya sudah di situ. Dan ini tinggal turun. Mudah-mudahan turun lagi. Berarti titik puncaknya di Kabupaten Malang itu pada tanggal 17 Februari 2022, sebanyak 644 kasus," ujar Sanusi. 

Selain itu, Sanusi menegaskan bahwa meskipun masih ada penambahan kasus aktif, juga diikuti dengan tingkat kesembuhan pasien covid-19 yang terus meningkat. Data dari Dinkes Kabupaten Malang per 21 Februari 2022, dengan jumlah 265 kasus aktif covid-19 baru, ada sebanyak 378 pasien covid-19 yang tercatat sembuh. 

"Angka kesembuhannya mesti naik. Ini angka kesembuhannya melebihi angka kasus barunya," ucap Sanusi. 

Di sisi lain,  Pemkab Malang tetap menggenjot program vaksinasi. Meskipun capaian vaksinasi sudah hampir 100 persen, Sanusi meminta kepada masyarakat untuk tetap bisa menjaga protokol kesehatan (prokes).

"Yang penting saya minta antisipasinya. Masyarakat yang masuk di Kabupaten Malang wajib pakai masker, jaga jarak, jangan berkerumun dan cuci tangan. Antisipasinya ya itu. Arahan dari presiden ya itu, pakai masker dan percepatan vaksin," pungkas Sanusi.