Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Ekonomi

Harga Kedelai Melonjak, Diskopindag Kota Malang Koordinasi dengan Kemendag RI

Penulis : Tubagus Achmad - Editor : Yunan Helmy

19 - Feb - 2022, 19:36

Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang Muhammad Sailendra saat ditemui di ruangan kerjanya beberapa waktu lalu. (Foto: Tubagus Achmad/JatimTIMES)
Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang Muhammad Sailendra saat ditemui di ruangan kerjanya beberapa waktu lalu. (Foto: Tubagus Achmad/JatimTIMES)

JATIMTIMES - Harga kedelai yang merupakan bahan baku tempe dan tahu di Indonesia saat ini mengalami lonjakan. Menteri Perdagangan (Mendag) RI Muhammad Lutfi mengungkap alasan kenaikan harga kedelai di Indonesia disebabkan oleh kondisi iklim dan kebutuhan dari negara importir. 

Di mana terdapat dua negara importir kedelai yang mensuplai kebutuhan kedelai di Indonesia. Yakni Argentina di Amerika Selatan dan Cina. Untuk kawasan Amerika Selatan saat ini sedang menghadapi kondisi cuaca buruk El Nina yang menyebabkan suplai kedelai dari Argentina terhambat. 

Muhammad Lutfi menyebutkan, bahwa harga kedelai per gantang sebelumnya di kisaran 12 dollar Amerika Serikat (AS). Namun akibat kondisi iklim dan cuaca buruk membuat harga naik menjadi 18 dollar AS per gantang. 

Selain itu, untuk negara Cina yang juga sebagai importir kedelai di Indonesia saat ini juga mengalami kenaikan permintaan dan kebutuhan kedelai di negaranya. 

"Di Cina itu, awalnya peternakan babi di sana tidak makan kedelai, tapi sekarang makan kedelai. Apalagi baru-baru ini ada lima miliar babi di peternakan Cina itu makan kedelai," ungkap Muhammad Lutfi dikutip dari Kompas.com. 

Saat ini pihak Kementerian Perdagangan RI juga sedang mempersiapkan pencegahan terkait melonjaknya harga kedelai di pasaran Indonesia yang mengganggu stabilitas para pedagang maupun pengusaha yang menjual barang dagangan berasal dari kedelai. 

Sementara itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang mencatat, harga kedelai saat ini sudah mencapai Rp 11 ribu per kilogram, setelah sebelumnya di harga Rp 9 ribu per kilogram. 

Kepala Diskopindag Kota Malang Muhammad Sailendra mengatakan, untuk kedelai di Indonesia memang merupakan salah satu bahan baku yang diimpor dari negara-negara penghasil kedelai. 

"Kami melakukan komunikasi ke Kementerian Perdagangan, istilahnya membantu suplai kedelai itu di daerah," ungkap Sailendra, Sabtu (19/2/2022). 

Pasalnya, kepastian ketersediaan kedelai dan harga yang kembali normal sangat dibutuhkan oleh masyarakat luas. Karena jika terjadi kelangkaan kedelai, akan memengaruhi produksi tempe, tahu maupun makanan dan minuman yang memanfaatkan kedelai sebagai bahan baku.

Menurutnya, tiap-tiap produsen tempe rata-rata kebutuhan untuk produksi per hari sebanyak 20 kilogram kedelai dengan alokasi dana yang biasa disiapkan antara Rp 200 sampai Rp 300 ribu per hari. Setidaknya, di Kota Malang terdapat 400 produsen tempe yang berada di sentra tempe Kampung Sanan, Kecamatan Blimbing, Kota Malang. 

"Kami sudah melakukan komunikasi dengan Kemendag, namun saat ini masih belum menerima informasi terkait (ketersediaan kedelai)," tandas Sailendra. 

Sementara itu, Distributor Kedelai Sentra Tempe Kampung Sanan Ita menyampaikan, bahwa kenaikan harga kedelai di Indonesia khususnya di Kota Malang sekitar Rp 2 ribu, salah satunya dipengaruhi oleh fluktuasi nilai tukar dollar.

"Karena harga naik, permintaan kedelai dari produsen tempe menjadi menurun kisaran 10 sampai 20 persen atau menjadi 4,5 ton per hari," ujar Ita. 

Sedangkan sebelumnya, jika harga kedelai masih pada batas normal dan mudah dijangkau, permintaan kedelai dari para produsen tempe mencapai lima ton per hari. Akhirnya, saat ini para produsen tempe banyak yang mengurangi produksi karena harga kedelai mahal. 


Topik

Ekonomi


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Tubagus Achmad

Editor

Yunan Helmy