Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pemerintahan

Tinjau Lokasi Langsung, Wali Kota Sutiaji Pastikan Kebutuhan Pokok di Kota Malang Aman saat Nataru

Penulis : Arifina Cahyati Firdausi - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

13 - Dec - 2021, 12:26

Wali Kota Malang Sutiaji (berkopiah) saat meninjau kebutuhan pokok di Pasar Klojen, Senin (13/12/2021). (Arifina Cahyanti Firdausi/MalangTIMES).
Wali Kota Malang Sutiaji (berkopiah) saat meninjau kebutuhan pokok di Pasar Klojen, Senin (13/12/2021). (Arifina Cahyanti Firdausi/MalangTIMES).

JATIMTIMES - Kebutuhan pokok menjadi hal penting dalam keseharian. Tapi, tak dipungkiri, jelang libur Natal dan Tahun Baru 2022 (Nataru) mendatang, banyak masyarakat cukup khawatir akan pasokan komoditas yang kerap sulit dicari di pasaran.

Namun, hal itu kiranya tidak perlu menjadi kekhawatiran berlebih bagi warga Kota Malang. Sebab, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang memastikan kebutuhan pokok di libur Nataru aman untuk memenuhi keinginan warganya.

kebutuhan-pokok-1f5480def24ae204a.jpg

Wali Kota Malang Sutiaji bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang memastikan ketersediaan dan stabilitas harga secara langsung dengan memantau ke beberapa tempat. Yakni, di Pasar Klojen, ke distributor Pasar Besar, hingga gudang baru Bulog Subdrive Malang hari ini (Senin, 13/12/2021).

Dari hasil pemantauan wali kota, meski kebutuhan pokok dirasa aman, ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga. Salah satunya, cabai rawit yang dipantau ada yang mencapai Rp 100 ribu per kilogram.

"Saya tadi keliling pasar yang menjadi distributor langsung kepada konsumen. Di Pasar Klojen tadi itu harganya memang ada kenaikan variatif. Tepung naik dikit, gula stabil, cabai rawit naik agak lumayan, cabai besar naik dikit, kentang juga naik. Tapi masih terkendali," ujar Sutiaji.

Adanya kenaikan itu bukan karena menyongsong libur Nataru mendatang. Melainkan pergerakan ekonomi yang dinilai sudah mulai kembali normal. Adapun daging hingga saat ini dipastikan stabil, yakni di kisaran Rp 120 ribuan per kilogram.

"Artinya kenaikan itu bukan menyongsong Nataru saja, tapi karena tumbuhnya ekonomi ini sudah mulai kembali. Daging masih stabil, di angka Rp 120 per kilo. Itu memang daging yang paling baik. Telur masih stabil, termasuk telur kampung," jelas Sutiaji.

Dalam hal ini, Sutiaji menyoroti komoditas minyak goreng yang juga mengalami kenaikan. Saat ini jenis minyak goreng biasa, meski mulai menurun, dinilai belum signifikan.

Sebelumnya, harga minyak goreng biasa normalnya di angka Rp 14-Rp 15 ribu per liter. Saat ini berada di angka Rp 18-Rp 20 ribu per liter. Terkait penyebab kenaikan ini, Pemkot Malang sudah berupaya berkomunikasi dengan pemerintah pusat.

Untuk beras, pemkot memastikan masih cukup aman, bahkan hingga 6 bulan ke depan setelah libur Nataru mendatang.

"Walaupun ada turun, tapi belum signifikan adalah minyak. Kita sudah protes dari daerah ke pusat coba untuk ditekan ekspornya. Karena kalau minyak langka, barangnya akan lebih mahal di pasar internasional ketimbang di lokal," terangnya.

kebutuhan-pokok-297ce115fae61d55e.jpg

Sementara itu, Kepala Perum Bulog Subdrive Malang Supriyono mengatakan, stok beras untuk wilayah Kota Malang dan Kabupaten Malang masih sekitar 4.000 ton. Pihaknya memastikan semua stok dalam kondisi yang bagus.

"Untuk beras ini kondisinya masih bagus. Kalau untuk di sini stoknya 1.300 ton. Kemudian yang di Kebon Agung sekitar 2.700 ton. Untuk Malang ini masih cukup hingga beberapa bulan ke depan," jelasnya.

Menurut Supriyono, jelang Nataru ini tidak ada permintaan yang tinggi ataupun kenaikan harga untuk beras. Kebutuhan untuk di wilayah Kota Malang setiap bulannya sekitar 200 ton saja. Hingga saat ini, harga beras juga dinilai stabil per kilogram Rp 8.300-an. 

"Permintaan sampai hari ini, beras masih tetap tidak ada lonjakan. Kalau Malang (Kota Malang dan Kabupaten Malang), pantauan kami, harga juga masih stabil. Karena kalau harga naik, permintan ke kami juga tinggi. Tapi ini permintaan tidak melonjak. Per bulan Kota Malang kebutuhannya sekitar 200 ton saja," ujar Supriyono.


Topik

Pemerintahan


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Arifina Cahyati Firdausi

Editor

Sri Kurnia Mahiruni