JATIMTIMES - Mengantisipasi gagal panen, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang akan membenahi jaringan aliran irigasi. Lebih tepatnya, agar pasokan air yang mengaliri lahan petani bisa lebih ideal. Maksudnya supaya tidak kelebihan pasokan air atau malah kekurangan saat musim kemarau.
Untuk merealisasikan rencana tersebut, Pemkab Malang mengalokasikan anggaran sebesar Rp 5 miliar pada perubahan anggaran keuangan (PAK) APBD beberapa waktu lalu. Penambahan dana saat perubahan anggaran keuangan itu masuk di Dinas Pekerjaan Umum dan Sumber Daya Air (DPU-SDA) Kabupaten Malang.
”Rp 5 miliar itu nanti akan dimaksimalkan untuk pembenahan saluran air irigasi, normalisasi sungai, atau pembangunan yang diperlukan, khususnya untuk pemulihan ekonomi melalui infrastruktur air,” ujar Wakil Bupati (Wabup) Malang Didik Gatot Subroto, Rabu (27/10/2021).
Sebelumnya, anggaran yang melekat di DPU-SDA juga turut terkena refocusing seperti organisasi perangkat daerah (OPD) lain, karena dampak pandemi covid-19. Namun, Didik menilai, saat ini penambahan anggaran tersebut dibutuhkan sebagai upaya untuk meningkatkan perekonomian petani.
Dan selain itu, ia menyebut bahwa saat ini Pemkab Malang juga tengah menyiapkan saluran air agar tidak menimbulkan banjir saat musim penghujan. Terutama sebagai antisipasi saat hujan turun dengan intensitas yang tinggi.
Jika berkaca pada pengalaman yang terjadi tahun-tahun lalu, tidak sedikit petani yang mengalami gagal panen akibat sawahnya terendam banjir. Bahkan, juga ada beberapa yang menjadi langganan banjir saat musim penghujan.
Hal itu terjadi di persawahan langganan banjir seperti Sumbermanjing Wetan dan Kasembon. Penyebabnya, aliran sungai tersumbat oleh sampah atau batang-batang pohon.
“Sehingga dampaknya jadi lebih besar. Seperti mengakibatkan jembatan ambrol dan tanah longsor,” imbuh Didik.
Untuk itu, pembenahan saluran air in, juga akan diprioritaskan pada daerah yang memang terpantau menjadi langganan banjir tersebut.
Sementara pada September lalu, beberapa petani di Kecamatan Kepanjen dan Pakisaji sempat ada yang mengeluh karena saluran irigasi menuju ke lahan sawahnya rusak. ”Sehingga hal ini harus segera dilakukan perbaikan agar laju pertanian di Kabupaten Malang bisa tetap lancar,” pungkas Didik.