JATIMTIMES - Ajang peragaan busana terbesar di Malang Raya, Malang Fashion Week 2021, berakhir malam ini. Project Director and Founder Malang Fashion Week Agus Sunandar, yang juga dikenal sebagai fashion designer ternama di Kota Malang, turut memamerkan karya busana terbarunya.
Malam ini setidaknya ada enam busana yang dipamerkan dalam tajuk 'RUMI'. Agus menjelaskan, tak ada makna khusus dalam karya teranyarnya kali ini, namun banyak proses yang dilaluinya untuk busana-busana tersebut.
Urban wear yang memang menjadi ciri khas di setiap karya Agus Sunandar tetap menjadi hal yang utama. Terlebih, khusus hari ketiga perhelatan Malang Fashion Week 2021 ini juga mengusung tema yang sama.
"Judul karya saya kali ini saya beri nama RUMI. Saya nggak memberikan makna khusus. Saya hanya memberikan nama saja kepada sebuah karya saya itu. Intinya saya ingin menampilkan sesuatu yang baru, mengaplikasikan banyak teknologi," ujarnya.
Dalam karya yang dihadirkan malam ini, Agus mengaku, semuanya disiapkan sendiri, termasuk motif yang ditampilkan dalam busana kali ini. Mulai dari digital printing hingga lainnya yang berbasis technical.
"Jadi, di baju saya itu motif saya bikin sendiri. Saya pakai digital printing. Motifnya saya print, kemudian pakai sablon DTF (digital transfer film), segala macam. Jadi, technical semua. Makanya saya hanya memberikan nama saja. Tidak ada konsep yang mendalam," jelas pria yang juga national vice chairman IFC Chapter Malang ini.
Sebagaimana diketahui, perhelatan Malang Fashion Week 2021 ini merupakan agenda tahunan yang sudah memasuki kali keempat. Acara tahun ini dilangsungkan secara hybrid (online dan offline) selama 3 hari beturut-turut sejak Jumat (22/10/2021) hingga Minggu (24/10/2021) malam ini.
Agus menjelaskan, tema besar Malang Fashion Week "Fashion Tourism" sejak awal mula pada 2018 lalu, memiliki makna tersendiri, khususnya untuk memajukan fashion di Malang Raya. Hal ini sesuai dengan kondisi wilayahnya yang memang memiliki unggulan 'tourism'. Yakni, dengan keinginan memadukan fashion dengan pariwisata di Malang Raya. Sebab, perhelatan fashion week memang harus memiliki satu ciri khas tersendiri.
"Sehingga saya mengambil tema besar dari fashion week mulai pertama sampai ssekarang itu sebetulnya fashion tourism. Karena fashion week harus punya kekhususan, seperti di Yogyakarta mengusung konsep etnik. Di Paris misalnya, fashion couture. Kalau kita fashion tourims ini ingin memadukan fashion dengan pariwisata," pungkas Agus.
Untuk diketahui, event persembahan Indonesian Fashion Chamber (IFC) Chapter Malang tersebut tak hanya menyajikan fashion show semata. Ada sederet kegiatan lain yang menyertai kegiatan ini. Mulai dari pameran produk fashion dan produk UMKM dan display artistik fashion item hingga berbagai perlombaan, seperti Fashion Design Competition, Modelling Competition, Fashion Make-Up Competition, dan Face Icon.
Sederet karya terbaru dihadirkan dari 81 desainer profesional dan 178 desainer muda yang berasal dari beberapa daerah. Adapun rangkaian tersebut juga menghadirkam 15 guest designer nasional dan internasional. Di antaranya, Ali Charisma (Bali), Sofie (Jakarta), Alben Ayub Andal (Surabaya), Ivan Gunawan (Jakarta).
Kemudian, Alfatir Muhammad (Malang), Dhany Rose (Bogor), Hannie Hananto (Jakarta), Khanaan (Jakarta), Lisa Fitria (Jakarta), Chaeralee (Jakarta), Yeti Topiah (Malang), Agus Sunandar (Malang), Aldre Indrayana (Surabaya), Ichwan Toha (Jakarta), Philip Iswardono (Yogyakarta), Lenny Agustin (Jakarta), serta dua desainer internasional yakni Zaimi Zulkafli dari Malaysia dan Gingersnap dari Prancis.