Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Diduga Dianiaya Oknum Satpol-PP Aceh Singkil, Animal Defender Siap Laporkan Kasus Kematian Anjing ke Polisi

Penulis : Anggara Sudiongko - Editor : Heryanto

24 - Oct - 2021, 12:26

Anjing Canon yang tewas diduga dianiaya oknum Satpol-PP (Ist)
Anjing Canon yang tewas diduga dianiaya oknum Satpol-PP (Ist)

JATIMTIMES - Video seekor anjing yang diketahui bernama Canon mengalami penyiksaan oleh petugas Satpol PP dan WH Kabupaten Aceh Singkil, Aceh, viral dan menjadi trending topik di Twitter usai diposting akun Twitter @gregorius, Jumat (22/10/2021). 

Peristiwa tersebut terjadi di lokasi wisata Pulau Banyak. Dalam video nampak beberapa petugas Satpol PP menghalau anjing berwarna hitam menggunakan kayu sampai kemudian anjing tersebut mati.

Kasus anjing yang tewas diduga dianiaya tersebut sempat memantik respon dari komunitas maupun para pecinta binatang. Bahkan artis Sherina Munaf geram akan aksi oknum Satpol PP itu.

Dari akun Instagram @doniherdaru yang merupakan pendiri yayasan Animal Defender mengungkapkan melalui postingan gambar di Instagram, jika Animal Defender bersama kuasa hukum akan terbang menuju Aceh Singkil via Medan untuk melaporkan kasus Canon. Hal ini menunjukkan jika kasus ini mendapatkan perhatian serius dari para pecinta binatang.

1

Dalam caption postingan, dituliskan "doniherdaru Update : setelah via DM dan kolom komentar belum ada respons, kami melalui kawan2 di @animalloversbersatu mencoba membuka komunikasi dengan owner, namun owner menyatakan butuh waktu untuk berpikir jernih sebelum menentukan langkah selanjutnya".

Selanjutnya, tawaran advokasi dan bantuan hukum dari Animal Defender belum direspon hingga saat ini. Namun begitu, pihaknya melihat bahwa kejadian ini sangat tidak bisa diterima dan banyak pidana dikejadian ini.

Oleh karena itu, Animal Defender memutuskan untuk tetap akan melaporkan kasus ini ke kepolisian, dengan atau tanpa kesertaan pemilik, karena punya legal standing, dan mendesak kepolisian untuk mengamankan barang bukti karena pertimbangan proses pembusukan yang berjalan cepat.

"Kami siap membantu proses autopsi yang bisa dipertanggungjawabkan secara medik guna penyelidikan dan penentuan penyebab kematian," tulisnya dalam caption.

Pihaknya juga akan mengambil langkah untuk mengawasi langkah dinas pariwisata setempat yang berpotensi menekan pemilik resort terkait keterangan pemilik resort terkait kejadian tersebut.

Lanjut penjelasan dalam caption, Aceh adalah bagian dari NKRI dan tidak ada hukum yang lebih tinggi dari Undang-Undang. Surat Edaran terkait Wisata Halal tidak bisa menjadi landasan untuk berbuat melawan hukum.

"Langkah ini adalah langkah bersama, lintas group dan lintas organisasi, serta mewakili keresahan masyarakat atas kejadian terkait," kalimat akhir dari caption postingan doniherdaru.

Kepala Satpol PP Aceh Singkil Ahmad Yani, sebelumnya membantah matinya anjing bernama Canon tersebut akibat perlakuan para anggotanya. Menurutnya, anjing tersebut mati lantaran stress.

"Bisa divisum, ada enggak tanda kekerasan? Jadi yang pegang kayu itu bukan untuk menyakiti tapi menjaga diri agar tidak digigit," kata Ahmad Yani dikutip dari Viva.

Artis Sherina Munaf turut meluapkan kekesalannya atas perbuatan oknum Satpol yang diduga menyiksa anjing bernama Canon itu melalui Twitternya. Hal itu lantaran Ahmad Yani menyatakan bahwa tindakan timnya tidak melanggar SOP. Ia menyebutkan bahwa petugas tidak membunuh anjing tersebut, namun anjing tersebut mati karena stres.

"Respon mengecewakan dari Kasatpol PP dan Wilayatul Hisbah Aceh Singkil, Ahmad Yani. Manusia jg tanpa ngerti dia salah apa, tiba2 di karung terpal, mulut diikat, merintih kepala keluar, dipaksa masu karung lagi ya STRES. Niat bunuh/tidak bunuh, anjing PELIHARAAN ini TEWAS," tulisnya di akun @sherinasinna, Sabtu (23/10/2021).

Sementara itu, dilansir dari aku Instgaram @pekanbarudoglover dijelaskan, jika anjing tersebut merupakan milik pengelola home stay dan restoran di lokasi wisata Kecamatan Pulau Banyak, Aceh. Anjing tersebut memang rencananya akan diambil paksa aparat dalam rangka penerapan wisata halal.

Sayang, pemilik itu dikabari jika anjing tersebut sudah mati saat akan dijemput. Hal tersebut tentu membuat sang pemilik ikut syok dan hanya bisa bertanya-tanya apa yang terjadi.


Topik

Peristiwa


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anggara Sudiongko

Editor

Heryanto