JATIMTIMES - Sebuah mortir berukuran sekitar 39 sentimeter yang diduga masih aktif ditemukan seorang peternak kambing di plengsengan jembatan Sungai Sukun, Jalan Punten, Kelurahan Kepanjen, Senin (18/10/2021) kemarin malam.
Kapolres Malang AKBP Bagoes Wibisono melalui Kapolsek Kepanjen AKP Sri Widyaningsih bersama anggota begitu mendengar informasi tersebut langsung mendatangi TKP penemuan bahan peledak yang diduga mortir itu.
Peternak kambing, Budi Raharjo mengatakan bahwa ia menemukan barang tersebut saat hendak mencari rumput.
"Kemarin hari Senin, 18 Oktober 2021, sekitar pukul 15.00 WIB, ditemukan oleh seorang pencari rumput di tepian plengsengan sungai Sukun," ucap Sri Widyaningsih.
Mulanya Budi melihat sebuah karung. Karena penasaran kemudian ia membuka karung tersebut, dan ternyata berisi benda aneh berwarna hijau. Karena tidak tahu, ia melanjutkan mencari rumput dan meninggalkan barang tersebut.
Setelah selesai mencari rumput, Budi pulang dan menceritakan kepada pamannya. Sekitar pukul 19.00 WIB ia melapor ke Polsek Kepanjen.
"Pada saat saya sedang mencari rumput, saya melihat karung yang berisi benda aneh, setelah selesai mencari rumput saya pulang dan kemudian ke Polsek Kepanjen untuk melaporkan kejadian tersebut," ujar Budi.
Setelah mendapat laporan dari warga, anggota Polsek Kepanjen segera mendatangi tempat penemuan barang diduga bahan peledak tersebut. Khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan, polisi yang berada di lokasi memasang garis polisi untuk mengamankan wilayah.
"Kami langsung berkoordinasi dengan dengan Polres Malang dan Sat Brimob Polda Jatim," terang Sri.
Tak berselang lama, sebanyak lima anggota Subden Jibom Den Gegana Sat Brimob Polda Jatim tiba di lokasi dan mengevakuasi mortir. Hal itu juga untuk membawa mortir menjauh dari permukiman warga.
Untuk mengantisipasi ledakan di daerah permukiman, pada Selasa (19/10/2021) siang, mortir akhirnya dijinakkan. Lokasi penjinakan di Dusun Mergosingo, Desa Jatirejoyoso, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.
"Alhamdulillah mortir langsung dijinakkan dengan cara diledakkan jauh dari permukiman," tutup Sri.