JATIMTIMES - Pandemi Covid-19 merupakan hal yang membuat dunia pariwisata di Kota Batu terpuruk. Lahirnya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pun membuat tempat wisata terpaksa tutup. 
Dampaknya, Taman Rekreasi Selecta pun mengalami banyak kerugian. Sempat tutup selama dua bulan lamanya lantaran kebijakan PPKM. Kemudian berkesempatan ditunjuk Kementerian Pariwisata dan Kebudayaan untuk uji coba operasional.
Meski demikian, tercatat selama dua pekan uji coba operasional tanpa membuka wahana air ada 10.937 pengunjung datang. Dari jumlah itu, sebanyak 5.960 terpaksa putar balik atau tidak bisa masuk lantaran terganjal beberapa persyaratan.
Rata-rata yang putar balik karena belum melakukan vaksinasi minimal dosis pertama. Untuk bisa masuk ke tempat wisata, wisatawan minimal harus vaksin dosis pertama dengan menunjukkan bukti lewat aplikasi Peduli Lindungi.
Kemudian kebijakan anak di bawah usia 12 tahun tidak diperbolehkan masuk tentu merupakan hal berat bagi Taman Rekreasi Selecta. Sebab selama ini tempat wisata yang berada di Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji mengandalkan kunjungan keluarga.
Misalnya pada Minggu (3/10/2021) jumlah pengunjung masuk 1.320 orang, yang ditolak 2.011. Rata-rata jumlah wisatawan yang ditolak itu lebih banyak dibandingkan yang masuk.
“Weekday dan weekend pengunjung yang kami tolak lebih banyak,” ungkap Direktur Utama Taman Rekreasi Selecta, Sujud Hariadi.
Pada uji coba ini, Selecta hanya menampung 2.500 wisatawan. Sebelum pandemi mencapai 10 ribu wisatawan. 
Terpisah, Wisatawan asal Sidoarjo Eko Yulianto mengatakan, Taman Rekreasi Selecta menjadi salah satu tempat wisata favoritnya bersama keluarga. Meskipun sudah berkali-kali masuk Selecta, nyatanya tak pernah bosan untuk kembali lagi.
Namun Eko kecewa saat akan membeli tiket tidak diperkenankan untuk masuk, alasannya karena membawa anak di bawah usia 12 tahun.
“Saya gak tahu kalau anak di bawah udia 12 tahun tidak diizinkan masuk,” kata Eko.