Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Kesehatan

BPOM Beri Izin Vaksin Covid Johnson & Johnson dan CanSino, tapi Cuma 1 Dosis

Penulis : Desi Kris - Editor : Lazuardi Firdaus

08 - Sep - 2021, 08:59

Ilustrasi (Foto: India.com)
Ilustrasi (Foto: India.com)

JATIMTIMES - Vaksinasi merupakan salah sayu upaya pemerintah untuk memutus mata rantai kasus Covid-19. Berbagai merek vaksin pun telah digunakan oleh Tanah Air untuk diberikan kepada masyarakat. 

Terbaru, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) kembali menerbitkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) 2 merek vaksin virus Covid-19 produksi perusahaan Johnson & Johnson (J&J) dan CanSino dengan pemberian 1 dosis.

Kepala BPOM Penny K Lukito menyebut, penerbitan EUA itu telah melalui penilaian bersama Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI) terhadap data mutu vaksin yang mengacu pada pedoman evaluasi mutu vaksin yang berlaku secara internasional.

"Badan POM kembali menerbitkan EUA bagi dua produk vaksin Covid-19 yang baru, yaitu Janssen Covid-19 Vaccine dan Vaksin Convidecia," kata Penny dikutip dari situs resmi BPOM, Rabu (8/9/2021). 

Dalam hal efikasi, berdasarkan data interim studi klinik fase 3 pada 28 hari setelah pelaksanaan vaksinasi, efikasi vaksin Janssen untuk mencegah keseluruhan gejala Covid-19 yakni sebesar 67,2 persen. Sementara efikasi untuk mencegah gejala Covid-19 sedang hingga berat pada subjek di atas 18 tahun adalah sebesar 66,1 persen.

Sedangkan untuk vaksin Convidecia produksi CanSino, efikasi vaksin untuk perlindungan pada semua gejala Covid-19 sebesar 65,3 persen, dan untuk perlindungan terhadap kasus Covid-19 berat sebesar 90,1 persen.

"Jadi hasilnya, kedua vaksin tersebut telah memenuhi standar persyaratan mutu," kata dia.

Penny melanjutkan sebagaimana proses penerbitan EUA pada vaksin Covid-19 sebelumnya, maka penerbitan EUA untuk kedua jenis vaksin ini telah melalui pengkajian yang intensif terhadap keamanan, khasiat, dan juga mutunya. Vaksin Janssen lanjut Penny, merupakan vaksin yang dikembangkan oleh Janssen Pharmaceutical Companies dari J&J dengan platform non-replicating viral vector menggunakan vector Adenovirus (Ad26).

"Di Indonesia vaksin ini didaftarkan oleh PT Integrated Health Indonesia (IHI) sebagai pemegang EUA dan bertanggung jawab untuk penjaminan keamanan, khasiat, dan mutu vaksin," jelasnya.

Sementara vaksin Convidecia adalah vaksin yang dikembangkan oleh CanSino Biological Inc. dan Beijing Institute of Biotechnology, yang juga dikembangkan dengan platform non-replicating viral vector namun menggunakan vector Adenovirus (Ad5).

Dijelaskan Penny, vaksin ini diproduksi oleh CanSino Biological Inc, China dan didaftarkan oleh PT Bio Farma sebagai pemegang izin EUA yang akan bertanggung jawab untuk penjaminan keamanan, khasiat, dan mutu vaksin ini di Indonesia.

Lebih lanjut, ia mengatakan jika vaksin produksi J&J dan CanSino sejauh ini hanya menyasar warga berusia 18 tahun ke atas. Kedua vaksin ini juga sama-sama memerlukan kondisi penyimpanan pada suhu khusus, yaitu 2-8 derajat celcius. 

Namun, vaksin Janssen juga disimpan pada suhu minus 20 derajat celcius.

"Pemberian sekali suntikan atau dosis tunggal sebanyak 0,5 mL secara intramuscular," jelas Penny.

Dengan pemberian EUA pada kedua vaksin ini, maka BPOM setidaknya telah memberikan izin darurat pada 9 jenis vaksin untuk penanganan pandemi Covid-19 yakni Sinovac (CoronaVac), Vaksin covid-19 Bio Farma, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Comirnaty (Pfizer), Sputnik-V, Johnson & Johnson, dan CanSino.


Topik

Kesehatan


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Desi Kris

Editor

Lazuardi Firdaus