JATIMTIMES - Penyebaran covid-19 di Kabupaten Malang semakin menunjukkan tren menurun. Hal itu tak lain karena upaya Pemkab Malang yang dipimpin langsung oleh Bupati Malang HM. Sanusi agar covid-19 segera tuntas.
Sebelumnya, berdasarkan data dari Dinas Kominfo (Diskominfo) Provinsi Jawa Timur yang bersumber dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Malang per 26 Agustus 2021 tercatat ada 13,207 kasus positif covid-19. Dari jumlah itu, terdapat 11,353 sembuh dan 726 angka kematian. Sementara juga masih terdapat 1,128 kasus aktif.
Angka tersebut kemudian berubah per 29 Agustus 2021 kemarin. Jumlah positif covid-19 tercatat 13,440. Tapi tingkat kesembuhan sebanyak 12,030.
Sementara saat ini hanya tersisa 625 kasus aktif. Sedangkan jumlah kasus meninggal 785.
Disinggung tentang hal tersebut, Sanusi mengaku sejak awal pihaknya memang berkomitmen untuk terus berupaya menekan angka penyebaran covid-19 di Kabupaten Malang. Hal itu agar masyarakat dapat selamat dari jeratan wabah yang diduga bermula dari Kota Wuhan, China, itu.
Salah satu upaya yang dilakukan yakni dengan terus memantau dan mengecek kondisi isolasi terpusat (isoter). Sehingga tidak ada lagi masyarakat yang menjalani isoman dan penyebaran covid-19 segera dapat ditekan.
“Akhir-akhir ini sejak pertengahan Agustus kami, forkopimda, beserta jajaran telah menerapkan sistem Isoter bagi pasien yang Isoman. Bila ada kendala, kami ambil kebijakan terbaik. Dan alhamdulilah lancar. Penurunannya semakin banyak. Laporan Kemenkes juga turun banyak,” terang Sanusi.
Dalam hal ini, bupati yang gemar berkunjung ke isoter dengan menggunakan kendaraan roda dua jenis trail itu mengatakan bahwa covid-19 adalah musuh bersama. Sehingga, pihaknya meminta kepada muspika hingga kepala desa agar kompak menjalankan tugasnya. Hal itu antara lain dapat mengingatkan warganya untuk tetap dapat membantu peran Pemkab Malang menanggulangi pandemi tersebut.
“Covid adalah musuh bersama. Pemkab Malang adalah garda terdepan untuk menyelamatkan masyarakat Kabupaten Malang, bahkan Indonesia. Tapi harus mulai diri sendiri yang bisa selamatkan, dengan cara prokes dan hindari yang kena covid,” pesan Sanusi.
Tak melulu memberikan pesan dengan serius, Sanusi juga menuturkan bahwa bahaya covid-19 karena virus yang tidak terlihat. Sehingga, ia berharap masyarakat tidak ada lagi yang meremehkan sekecil apa pun anjuran yang telah diberikan. Misalnya menggunakan masker, selalu mencuci tangan usai bepergian, sedia hand sanitizer hingga menjaga jarak dengan orang lain ataupun kerumunan
“Prokes harus tetap dilaksanakan karena virus tidak kelihatan. Kalau virus itu kelihatan, Pak Kapolres sama Pak Dandim bisa menyelesaikan,” kata dia seraya mengundang tawa saat mengunjungi salah satu isoter di Kabupaten Malang.