Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Viral Hasil Tes Antigen Jadi Positif setelah Disiram Air, Ini Faktanya

Penulis : Desi Kris - Editor : A Yahya

28 - Jul - 2021, 08:53

Ilustrasi (Foto: Cakaplah)
Ilustrasi (Foto: Cakaplah)

INDONESIATIMES - Belum lama ini publik digegerkan dengan hasil tes antigen menjadi positif setelah disiram dengan air keran. Terkait hal ini, Epidemiolog Universitas Griffith, Dicky Budiman mencoba meluruskan viral video alat Rapid Test Antigen yang menunjukkan hasil positif setelah dituangkan air keran tersebut. 

Kejadian alat Rapid Test Antigen mengeluarkan hasil positif setelah disiram air ini, tentunya berhasil membuat masyarakat resah. Menurut Dicky, SASS-CoV-2 tidak ditularkan melalui air, namun melalui udara. 

Ia juga menjelaskan ketika yang diteteskan air keran, justru kandungan PH pada air itu disebut dapat merusak antibodi yang ada dalam alat tes antigen tersebut, 

"Dalam testing itu ada kandungan PH. Jadi ketika PH. Intinya karena telah terjadi kerusakan dari alat itu, maka hasilnya invalid, bisa jadi positif," ujar Dicky. 

Lebih lanjut, Dicky menjelaskan jika yang diuji bukan merupakan sampel yang semestinya, contohnya air, maka bisa menyebabkan kerusakan pada alat deteksi virus Covid-19 sehingga hasil yang dihasilkan tidak valid. "Perubahan PH yang terjadi menyebabkan seakan-akan positif," tambahnya. 

Dicky mengatakan bahwa kandungan asam basa dan pengenceran yang ada dalam sampel itu juga disebut berpengaruh dalam menghasilkan reaksi menggunakan alat rapid test antigen itu. 

Sementara, ahli biologi molekuler Ahmad Rusdan Handoyo menjelaskan teknologi rapid antigen ini menggunakan teknologi lateral flow yang sangat terkontrol dan sensitif. Intinya alat tersebut untuk memastikan munculnya ikatan spesifik antara antigen dan antibodi.

"Kalau pH tidak terkontrol seperti menggunakan air keran, yang terjadi adalah interaksi yang tidak spesifik, alias maksa," ujar Ahmad

Itu sebabnya dalam melakukan swab, lanjut Ahmad, terdapat cairan buffer yang isinya yakni protein, deterjen, garam, dan senyawa kimia pengontrol pH. Jumlah sampel yang dimasukkan ke buffer juga disebutnya tidak boleh terlalu banyak.

Ia juga menjelaskan jika alat antigen disiram dengan air keran nantinya sistem buffer menjadi rusak, sehingga yang terjadi adalah reaksi secara fisik yang tak ada hubungan dengan reaksi antigen antibodi yang ada di dalam kaset lateral flow tersebut.

Sebelumnya, telah beredar video yang merekam momen mulai dari saat mengambil air dari keran, mengisi ke botol hingga menuangkan air ke alat tes virus Covid-19. Uji coba menggunakan air ini diketahui dilakukan oleh seorang pria. 

Beberapa saat kemudian setelah air keran itu dituangkan ke alat tes Covid-19, ternyata hasilnya positif. Pria itu lalu menyerukan agar karyawan tidak lagi dites Covid-19 dengan alat tersebut. 

Terkait viralnya video itu, dilansir melalui laman resmi Covid-19.go.id menyatakan jika video yang beredar itu adalah hoax. "Klaim tersebut salah. Faktanya alat uji Antigen Covid-19 bukan digunakan untuk air atau cairan lainnya yang bukan dari saluran pernapasan," tulis keterangan tersebut. 

Penjelasan:
Beredar sebuah video yang menunjukkan bahwa air keran dapat positif Covid-19 setelah dites menggunakan alat Device Rapid Test Antigen yang diproduksi oleh perusahaan Abbott. Sampel air keran secara langsung dialiri ke Device Rapid Test Antigen, kemudian menunjukkan dua garis dari alat tersebut yang berarti hasil positif Covid-19.

Berdasarkan hasil penelusuran informasi tersebut salah. Dilansir dari AFP, klaim yang menunjukkan air keran positif tersebut salah karena penggunaan alat Device Rapid Test Antigen tersebut tidak digunakan dengan benar. Menurut juru bicara Abbott alat tersebut hanya bisa digunakan dengan sampel yang diambil dengan usap yang dimasukkan melalui hidung tidak untuk sampel air atau cairan lainnya.

Kemudian Epidemiolog Universitas Griffith, Dicky Budiman, melalui Kompas.com menjelaskan bahwa SARS-CoV-2 tidak ditularkan melalui air tapi melalui udara sehingga air biasa tidak akan terdeteksi. “Ketika yang dites adalah air keran, PH-nya akan terganggu dan merusak antibodi yang ada di film-nya itu. Akhirnya hasilnya menjadi invalid, bisa jadi positif,” katanya. ,

Ia menegaskan ketika yang diuji bukan merupakan sampel yang semestinya, seperti air maka bisa menyebabkan alat tes tersebut rusak sehingga hasil yang dikeluarkan tidak valid.

Dengan demikian klaim “Air Keran Dapat Positif Covid-19 Setelah Dites Menggunakan Device Rapid Test Antigen” merupakan hoaks dengan kategori Konten yang Menyesatkan.


Topik

Peristiwa


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Desi Kris

Editor

A Yahya