Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Pilot Project Nasional, Tugu Tirta Kota Malang Beber Implementasi RPAM

Penulis : Arifina Cahyati Firdausi - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

27 - Jul - 2021, 15:15

Direktur Utama Perumda Air Minum Tugu Tirta Kota Malang M. Nor Muhlas saat pemaparan implementasi RPAM dalam Bimtek & Pendampingan Penerapan RPAM yang digelar virtual oleh Kementerian PUPR, Selasa (27/7/21). (Foto: Istimewa).
Direktur Utama Perumda Air Minum Tugu Tirta Kota Malang M. Nor Muhlas saat pemaparan implementasi RPAM dalam Bimtek & Pendampingan Penerapan RPAM yang digelar virtual oleh Kementerian PUPR, Selasa (27/7/21). (Foto: Istimewa).

MALANGTIMES - Menjadi pilot project nasional, program Rencana Pengamanan Air Minum (RPAM) Perumda Air Minum Tugu Tirta Kota Malang mendapat eksistensi. Sistem pengelolaan manajemen air tersebut dilirik pemerintah pusat guna menjadi percontohan di wilayah lain.

Perumda Air Minum Tugu Tirta Kota Malang berkesempatan berbagi ilmu sebagai narasumber dalam Bimtek & Pendampingan Penerapan RPAM yang digelar virtual oleh Kementerian PUPR, Selasa (27/7/21).

Direktur Utama Perumda Air Minum Tugu Tirta Kota Malang M. Nor Muhlas menyampaikan best practice dan implementasi RPAM. Menurut dia, salah satu kelebihan yang membuat  program pengelolaan air minum berkualitas baik tak dipungkiri karena adanya sumber air di wilayah Malang.

"Salah satu poin keuntungan bagi kami, kami bersyukur dianugerahi air berkualitas dari sumber-sumber yang ada. Sehingga tidak perlu menggunakan treatment lengkap. Hanya desinfeksi menggunakan gas chlor," ujarnya.

Meski begitu, Muhlas menjelaskan, kelebihan tersebut juga ditunjang sistem distribusi menggunakan monitoring secara online di DMA. Yakni, dengan memanfaatkan 42 unit reservoir, elevasi wilayah pelayanan yang fluktuatif serta kontinuitas pelayanan 24 jam pada tekanan 0,5 bar. 

"Kami melakukan RPAM Continues Improvement sehingga bisa melakukan sistem RPAM terintegrasi dan berbasis IT. Ada integrasi dokumen RPAM dengan sistem IT eksisting sebagai bentuk monitoring operasional. Kami membuat sistem SCADA 24/7 sebagai command center untuk monitoring secara online," jelasnya.

Dengan program RPAM, banyak berbagai manfaat yang didapatkan. Di antaranya, bisa mengetahui potensi kejadian bahaya yang mempunyai risiko paling besar di SPAM. Kemudian, membuat kinerja SPAM lebih andal, meningkatkan kinerja pelayanan dengan preventive action, menjamin pemenuhan target air minum aman sesuai standar permenkes, serta dapat menjadi dasar pengambilan keputusan untuk pelaksanaan prioritas.

Sementara itu, Ketua Tim RPAM Tugu Tirta Nanis Setiari dalam kesempatan ini menambahkan, penting untuk mengetahui dasar pelaksanaan RPAM, regulasi pendukung, frame work RPAM, ikhtisar RPAM, hingga diagram proses RPAM. Sehingga pelaksanaan RPAM dapat dikawal secara tepat guna. Terlebih, program ini berkaitan erat dengan kesehatan mastarakat.

"Karena berkaitan erat dengan peningkatan kesehatan masyarakat. Sifat air yang mengandung mikroorganisme di dalamnya berpotensi membawa penyakit. Hal ini bisa berdampak terjadinya diare yang menjadi peringkat ke-7 penyebab kematian serta penyebab stunting pada balita," tutur Nanis.

Lebih jauh, wanita juga menjabat manajer pengawasan kerja (masker) Tugu Tirta itu mengatakan, RPAM penting dilakukan. Sebab, berdasarkan evaluasi kinerja per 2019, sebanyak 380 PDAM di Indonesia belum bisa memenuhi unsur kontinuitas dan level tekanan. Tingkat kehilangan air atau NRW juga masih tinggi, yakni rata rata 33,75%. 

"Padahal standar NRW 20% dengan asumsi kehilangan air karena kebocoran-kebocoran kecil di pelanggan," tandasnya.

Sebagai informasi, RPAM menjadi suatu cara yang efektif untuk menyediakan air minum yang secara kualitas aman (siap diminum) dan tidak berbahaya bagi kesehatan konsumen yang direkomendasikan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO. Prosesnya melalui pendekatan analisis dan manajemen risiko sejak dari pengambilan di sumber sampai dengan keran konsumen.

Namun, berdasarkan data evaluasi kinerja BUMD Air Minum tahun 2020, hanya sekitar 12 PDAM di Indonesia (3,10%) yang memenuhi kualitas air minum. Perumda Air Minum Tugu Tirta Kota Malang menjadi salah satu yang masuk kriteria itu dan sudah menjadi jujukan WHO.


Topik

Peristiwa


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Arifina Cahyati Firdausi

Editor

Sri Kurnia Mahiruni