Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Kesehatan

RSSA Malang Tambah Kapasitas Bed di IGD

Penulis : Tubagus Achmad - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

26 - Jul - 2021, 21:06

Jajaran Forkopimda Kota Malang saat meninjau para tenaga kesehatan mengenakan APD lengkap saat mengevakuasi pasien di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang, Rabu (7/7/2021). (Foto: Tubagus Achmad/MalangTIMES)
Jajaran Forkopimda Kota Malang saat meninjau para tenaga kesehatan mengenakan APD lengkap saat mengevakuasi pasien di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang, Rabu (7/7/2021). (Foto: Tubagus Achmad/MalangTIMES)

MALANGTIMES - Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang akan melakukan penambahan kapasitas Bed occupancy rate (BOR) atau ketersediaan tempat tidur di instalasi gawat darurat (IGD). 

"Kami akan perluas supaya masyarakat bisa terpantau yang masuk IGD. IGD kami kan penuh. Mereka sampai di halaman-halaman," ungkap Direktur Umum RSSA Malang dr Kohari Hari Santoso kepada MalangTIMES.com, Senin (26/7/2021). 

Penambahan dilakukan untuk menampung para pasien yang meluber hingga ke halaman IGD RSSA. "Supaya mereka yang di luar IGD bisa terlayani dan kita berusaha untuk memperluas fasilitas IGD kami," imbuhnya. 

Untuk teknis penambahan BOR, Kohar menyampaikan bahwa RSSA akan membangun tenda semi-permanen yang dikhususkan bagi perawatan pasien di IGD. Apalagi, hingga sampai saat ini BOR di IGD RSSA masih mengalami over-kapasitas. 

"Penambahan bed  akan tambah lagi. Terus sembari menunggu kondisi dari IGD,  kapasitas akan kami tambah," ungkapnya. 

Nantinya jika perluasan wilayah dan kapasitas IGD RSSA  sudah terealisasi, Kohar tidak menginginkan pasien covid-19 yang akan ditangani para tenaga kesehatan sampai menunggu di dalam mobil. 

"Yang belum bisa masuk IGD, di depan (tenda di halaman, red) bisa dapat tempat di situ. Selama ini, mereka kan nunggu di mobil," ujarnya. "Karena space-nya juga kita lihat. Jalan juga minta diparo untuk memindahkan yang di halaman agar bisa keluar," imbuhnya. 

Selain itu,  jumlah bed yang akan ditambahkan pada perluasan wilayah dan BOR di IGD RSSA Malang sebanyak 42 bed. Juga akan dilakukan dilakukan penambahan fasilitas oksigen bagi pasien covid-19. 

"Ini saya akan saya tambah lagi 42 bed agar jumlah BOR bisa menurun lagi. Kami juga akan lihat space (ruang, red). Nanti juga akan kami tambah oksigen untuk melatih nafas para pasien sebelum ditangani secara intensif," terangnya. 

Lebih lanjut, pasien covid-19 yang memenuhi BOR di IGD RSSA Malang tersebut berasal dari beberapa wilayah di Malang Raya dan sekitarnya. "Dari Kota Malang memang paling banyak. Tapi dari Kabupaten Malang, bahkan sampai Blitar dan Pasuruan ada dan kondisinya beragam, sedang dan berat," bebernya. 

Sementara itu, secara terpisah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat hadir dalam peresmian isi ulang oksigen gratis di Kantor Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) III Malang pada Senin (26/7/2021) menyebutkan bahwa dari data rekapitulasi yang terhitung sejak  Minggu (25/7/2021) pukul 16.00 WIB, kondisi BOR di wilayah Jawa Timur mulai melandai. 

"ICU kemarin 82 persen, isolasi 77 persen, kemudian rumah sakit darurat 54 persen dan rumah karantina (safe house, red) 52 persen," ucapnya. 

Meskipun mengalami kondisi yang sudah mulai landai, Khofifah terus mengimbau agar semua waspada dan terus mengantisipasi terkait berita landainya di beberapa sektor kesehatan tersebut. "Jangan melihat ini melandai. BOR sudah mulai turun lalu kita longgar, tidak. Tapi tetaplah vaksinasi dimaksimalkan dan protokol kesehatan dimaksimalkan," pungkasnya.


Topik

Kesehatan


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Tubagus Achmad

Editor

Sri Kurnia Mahiruni