Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Politik

Politikus Demokrat Andi Arief Diserang Sana-Sini usai Parodikan Jokowi

Penulis : Desi Kris - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

24 - Jul - 2021, 08:16

Andi Arief (Foto: Detik.com)
Andi Arief (Foto: Detik.com)

INDONESIATIMES - Politiki Partai Demokrat (PD) Andi Arief kembali menjadi sorotan. Bagaimana tidak. Ucapan ketua Bappilu PD itu yang memarodikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam memutuskan kebijakan kala pandemi corona menuai serangan.  Sejumlah partai politik dalam koalisi pemerintah Jokowi pun menyerang balik Andi Arief. 

Sebelumnya, dalam unggahan di akun Twitter-nya, Andi Arief memosisikan dirinya sebagai Presiden Jokowi.  Ia lantas memutuskan “lockdown nasional” selama empat pekan. Andi juga menyebut lockdown menjadi sebuah keputusan besar.

"Saya, Jokowi presiden RI. Memutuskan upaya besar dilakukan dengan "lockdown Nasional" 4 minggu. Pembangunan infrastruktur dan tidak mendesak Ibu kota baru saya tunda. Adapun 100 juta rakyat terdampak diberikan BLT per minggu 500 ribu. Saya gak pelit sama rakyat," kata Andi Arief melalui akun Twitternya @Andiarief___. "CONTOH Keputusan besar," sambungnya.

Cuitan Andi itu juga dibarengi dengan contoh keputusan Gubernur Papua Lukas Enembe yang akan me-lockdown Papua pada Agustus mendatang. Diketahui, Lukas Enembe juga merupakan kader senior Partai Demokrat.

"Dalam mengatasi pandemi yang sebesar saat ini, slogan NKRI harga mati ternyata nggak cocok. Mungkin negara federal jauh lebih sigap. Saya menaruh hormat cara Gubernur Papua Lukas Enembe yang memilih lockdown, saat rejim Jokowi bingung," lanjut Andi dalam cuitannya. 

Terkait parodi ini, elite PDIP Andreas Hugo Pareira pun menepis ungkapan Andi Arief yang menyebut rezim bingung dalam menghadapi pandemi Corona. Andreas justru menyebut Andi Arief-lah yang kebingungan.

"Andi Arief yang bingung karena nggak ngapa-ngapain," ujar Andreas dengan memberi simbol tertawa.

Sekjen PKB Hasanuddin Wahid menilai cuitan saling sindir tidak diperlukan saat ini. Pria yang akrab disapa Cak Udin itu menilai pemerintah sudah melakukan pekerjaan yang terbaik dalam menangani kasus covid-19 ini. 

"Sudahi berpolemik. Bangsa ini nggak perlu cuitan, perang statemen atau saling sindir. Yang kita perlukan ini kerja bareng semua elemen bangsa," tandas Hasanuddin. 

Menurut Cak Udin, tidak mungkin pemerintah bekerja sendirian. Seluruh pihak dinilai harus membantu dan pemerintah harus terbuka mau dibantu. "Apalah gunanya perang kata kalau nggak nyelesain masalah. Peranglah lawan covid," lanjutnya. 

Waketum Partai NasDem Ahmad Ali justru menyindir balik Andi Arief soal rezim terdahulu. Ahmad Ali mengajukan pertanyaan apakah ucapan Andi itu tidak terbalik.

"Tentunya pemerintah menghitung semua aspek dalam mengambil kebijakan. Kalau kemudian ada orang mengatakan rezim ini rezim bingung, ya apa nggak terbalik itu?" ucap Ahmad Ali.

Lebih lanjut, Aki menjelaskan maksud rezim terdahulu yang kerap disebut bingung oleh publik. Sementara, Ali menilai Jokowi tegas dalam memutuskan kebijakan menghadapi pandemi corona.


Topik

Politik


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Desi Kris

Editor

Sri Kurnia Mahiruni