INDONESIATIMES - Google saat ini akan membiarkan pengguna Android untuk memilih apakah mereka mau dilacak datanya oleh pengiklan atau tidak. Opsi tersebut akan tersedia pada akhir 2021 melalui pembaruan layanan Google Play Store.
Melansir melalui laman Straits Times, pengembang aplikasi tak lagi bisa melihat data pengguna jika mereka menolak untuk menerima iklan yang dipersonalisasi. Namun, fitur ini harus diaktifkan terlebih dulu dan bukan langsung muncul secara default.
Hal tersebut mirip dengan apa yang dilakukan Apple lewat iOS 14.5. Seperti diketahui, sebelumnya Apple telah menghadirkan fitur anti pelacak data demi melindungi privasi pengguna.
Fitur itu sebenarnya sudah dipertimbangkan oleh Google selama berbulan-bulan. Bahkan, perusahaan telah mencari cara untuk memberi keleluasaan lebih banyak ke pengguna Android terkait pelacak data bagi para pengiklan.
Pada Mei lalu, Google mengatakan akan menghadirkan fitur baru di Play Store untuk menampilkan informasi apa saja yang direkam aplikasi. Aplikasi ini mirip dengan label privasi yang sudah dihadirkan Apple di laman aplikasi App Store.
Di sisi lain, para pengembang aplikasi memperkirakan akan kehilangan pendapatan jika fitur ini dihadirkan. Sebab, sebagian besar konsumen kemungkinan tidak akan setuju jika aplikasi mengumpulkan data mereka.
Sebagai informasi, Apple berhasil mengguncang industri periklanan seluler pada April lalu setelah menghadirkan fitur App Tracking Transparency atau anti pelacak data. Dengan ini fitur tersebut, pengguna bisa memilih aplikasi mana yang boleh melacak data dari ponsel ataupun tidak mau dilacak sama sekali.