MALANGTIMES - Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang berencana untuk menggelar kegiatan perkuliahan secara offline atau pembelajaran tatap muka (PTM).
Hal itu disampaikan Rektor UIN Maliki Malang, Prof Abdul Haris saat ditemui usai pelantikan Senat Mahasiswa (Sema) dan Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) UIN Maliki Malang, Rabu (2/6/2021).
"Kita punya rencana untuk meng-offlinekan (kuliah) untuk mahasiswa baru," jelasnya.
Sebab, berbeda dengan kampus umum, jika para mahasiswa semester satu di UIN Maliki Malang, diwajibkan untuk di-mahad atau diasramakan dalam satu lokasi. Hal ini, dijelaskan Abdul Haris juga mengambil Ibrah dari sebuah pondok pesantren (Ponpes).
"Nyatanya pesantren itu berhasil. Kalaupun ada yang terpapar (Covid 19) itu tidak banyak, tidak signifikan, kita mengambil di sana," bebernya.
Oleh karena itu, upaya untuk mengasramakan atau memahadkan mahasiswa itu, bukan hanya sekedarnya saja. Tentunya hal tersebut dilakukan dengan aturan ketat dan sesuai dengan ketetapan ataupun protokol kesehatan.
"Artinya, dalam proses pembelajaran tentunya diatur sedemikian rupa dengan kapasitas siswa atau pembelajaran dengan cara bergantian. Misalnya 20 masuk dan lainnya melalui online," bebernya.
Semua kebutuhan, lanjut Haris, begitu ia akrab disapa, akan dipenuhi di dalam lingkungan mahad ataupun lingkungan UIN Maliki Malang.
"Sehingga kebutuhan apapun bisa dibeli dan dipenuhi di mahad," paparnya.
Namun untuk rencana tersebut, saat ini UIN Maliki Malang terus melakukan koordinasi dengan semua jajaran guna mematangkan rencana untuk digelarnya kegiatan perkuliahan secara offline tersebut.