BATUTIMES - Adanya larangan mudik yang berlaku hingga 17 Mei 2021 mendatang membuat dunia pariwisata di Kota Batu semakin lesu. Karena itu, pengelola tempat wisata memprediksi tidak ada lonjakan wisatawan saat libur Lebaran.
Larangan mudik, ditambah dengan pembatasan mobilisasi masyarakat antarwilayah, membuat warga tidak dapat keluar masuk wilayah. Meski tempat wilayah tetap dibuka, tidak ada potensi kenaikan jumlah pengunjung.
Padahal sebelum adanya pandemi, sebagai kota wisata, Kota Batu dipenuhi dengan wisatawan yang berwisata hingga ruas-ruas jalur utama mengalami kemacetan.
“Sampai 17 Mei kemungkinan tidak ada lonjakan wisatawan ke Kota Batu karena pembatasan mobilisasi masyarakat antarwilayah dan larangan mudik,” ungkap Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu Sujud Hariadi.
Ia memprediksi akan terjadi peningkatan kunjungan setelah pembatasan antarwilayah usai, yakni 17 Mei mendatang. “Mungkin ada kenaikan pengunjung nanti setelah 17 Mei,” tambahnya.
Selama ini, untuk tingkat kunjungan di Kota Batu, kebanyakan wisatawan dari luar Malang Raya, sebanyak 50 persen. Ya rata-rata wisatawan dari Surabaya dan sekitarnya, kota-kota di Jawa Timur lainnya, Jawa Tengah, dan Jakarta.
"Jika dibandingkan dengan tahun sebelum adanya pandemi covid-19 ini, H-2 Lebaran itu pengunjung sudah banyak, apalagi pengunjung dari luar kota," ungkap pria yang juga direktur Selecta ini.
Menurut Sujud, nanti saat libur Lebaran, kunjungan wisatawan hanya berkisar di angka 10 persen dari total kapasitas.