INDONESIATIMES - Perusahaan teknologi berbasis aplikasi yang menawarkan layanan transportasi, Gojek, berencana untuk sepenuhnya menggunakan mobil listrik dan sepeda motor listrik. Rencana itu disebut akan dimulai pada tahun 2030 mendatang.
Kabar ini terungkap melalui laporan sustainability tahunan Gojek yang dirilis pada akhir Maret lalu. Dalam laporan tersebut, disampaikan aplikasi Gojek sudah diunduh lebih dari 190 juta kali sejak 2015. Jumlah driver yang saat ini bekerja sama dengan Gojek pun sebanyak lebih dari 2 juta orang.
Disampaikan pula dalam laporan itu, Gojek telah menggelar sejumlah studi dan proyek untuk peralihan ke kendaraan listrik dengan menggandeng sejumlah produsen otomotif mulai dari Honda, Gesits, Viar, Toyota, Mitsubishi, dan Niu.
Selain itu, Gojek bekerja sama dengan Pertamina dan Perusahaan Listrik Negara (PLN). Studi yang dilakukan di antaranya mencari tahu tentang perbandingan biaya total kepemilikan kendaraan listrik dibandingkan konvensional, melakukan uji jalan mobil dan motor listrik sebanyak lebih dari 50 unit, serta mempelajari pengembangan stasiun pengecasan serta sistem tukar baterai untuk mencari model bisnis berkelanjutan.
"Dengan studi kelayakan dan proyek percontohan ini, kami menargetkan menemukan solusi pasar yang paling sesuai untuk mempercepat penerapan kendaraan listrik di platform kami dan 100 persen transisi di ekosistem kami pada 2030," tulis Gojek dalam laporan tersebut.
CO-CEO Gojek Kevin Aluwi menginformasikan bahwa peralihan sepenuhnya ke kendaraan listrik ini bagian dari agenda bernama 'Three Zeros'. Agenda tersebut untuk mencapai zero emissions, zero waste, dan zero socio-economic barriers pada akhir dekade.
Aluwi juga mengatakan rencana ini tal mungkin tercapai jika hanya mengandalkan diri sendiri. Dukungan perlu datang dari publik dan kolaborasi swasta untuk membentuk infrastruktur yang mendukung.
Menurut Aluwi, pihaknya juga melihat minat kuat dari produsen baterai, penyedia material nikel, dan pemerintah Indonesia yang merangkai ekosistem peralihan ke energi hijau.
"Indonesia adalah salah satu negara berbasis transportasi sepeda motor terbesar, jadi ada banyak sekali minat di sekitar ini dari banyak pihakm" kata Aluwi.
Pihaknya melihat bahwa Gojek sebagai fasilitator utama untuk mewujudkannya. Pengumuman peralihan ke kendaraan listrik pada 2030 ini juga dijelaskan berkaitan dengan upaya merger Gojek dengan Tokopedia yang segera membuat aplikasi multifungsi GoTo serta merujuk pada langkah IPO (initial public offering).