MALANGTIMES - Tradisi mudik lebaran atau Hari Raya Idul Fitri 2021, kiranya kembali tak bisa dijalani oleh masyarakat di tanah air. Hal ini pun mendapat dukungan penuh dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Dalam kesempatan kunjungannya ke Kota Malang hari ini (Selasa, 30/3/2021), ia menyatakan mendukung penuh arahan Presiden Joko Widodo dan hasil keputusan rapat koordinasi tingkat menteri pada 23 Maret 2021 lalu.
Di mana saat itu, rapat yang dipimpin Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (MenkoPMK) Muhadjir Effendy, tentang meniadakan mudik lebaran tahun ini.
Menurut Khofifah, kebijakan tersebut diambil mengingat di momen libur panjang seperti cuti bersama dan libur akhir tahun pada 2020 lalu pada akhirnya selalu diikuti dengan angka kenaikan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Jawa Timur. "Libur panjang selalu kemudian rata-rata 14 hari berikutnya ada kenaikan kasus konfirmasi positif. Oleh karena itu format pelarangan mudik yang sudah diumumkan oleh Menko PMK kami setuju," ujarnya.
Apalagi, kata Khofifah, saat ini kasus terkonfirmasi positif harian di Jawa Timur sudah landai. Jumlah zona merah sudah berkurang menjadi zona oranye, sedangkan zona oranye sudah beranjak ke zona kuning. Kemudian proses vaksinasi sudah berjalan untuk tahap 1 dan 2.
Sehingga pihaknya tak ingin mengambil risiko jika harus kembali membuka atau mengizinkan mudik lebaran tahun ini. "Untuk saat ini suasananya sudah sangat landai, sangat kondusif untuk bisa menghentikan penyebaran Covid-19. Vaksinasi juga berjalan, oleh karena itu tolong dijaga sedikit lagi," imbuhnya.
Lebih jauh, mantan Menteri Sosial ini menyatakan langkah-langkah pengendalian penyebaran Covid-19 di Jawa Timur juga dinilai semakin optimal. Pihaknya juga terus mengimbau masyarakat untuk disiplin penerapan protokol kesehatan.
Hal inilah kiranya yang juga harus dibarengi dengan pembatasan guna menekan penyebaran kasus Covid-19. Termasuk, larangan mudik ke daerah Jawa Timur bagi warga perantauan.
Aturan itu juga untuk seluruh Aapratur Sipil Negara (ASN), TNI, Polri, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), karyawan swasta maupun pekerja mandiri dan juga seluruh masyarakat. Sehingga upaya vaksinasi yang sudah dilakukan bisa menghasilkan kondisi kesehatan yang semaksimal mungkin sesuai dengan yang diharapkan.
"Pelandaian ini diikhtiarkan oleh kita semua, kedisiplinan menjaga protokol kesehatan kita ikhtiarkan bersama. Maka untuk tidak mudik di Idul Fitri 2021 ini akan berseiring dengan upaya menghentikan penyebaran Covid-19," tandasnya.