INDONESIATIMES – Presiden Joko Widodo baru-baru ini melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Namun, dalam kunjungan tersebut beredar sebuah video yang menunjukkan iring-iringan kunjungan Jokowi saat di Maumere memicu kerumunan warga.
Hal demikian menimbulkan pro kontra di kalangan masyarakat, politikus, bahkan sempat menjadi trending di twitter. Peristiwa tersebut juga berakibat buruk dikarenakan netizen menjadi membanding-bandingkan kerumunan Jokowi dengan kerumunan yang ditimbulkan oleh Habib Rizieq Shihab.
Wakil Ketua Dewan Penasihat Partai Hanura Inas Nasrullah Zubir menilai, kunjungan Jokowi ke NTT dan disambut luar biasa oleh masyarakat merupakan hal yang wajar. Selain dikarenakan Jokowi adalah Presiden Indonesia, juga mayoritas masyarakat NTT merupakan pendukung Jokowi-Amin pada Pilpres 2019.
“Seorang presiden yang dicintai rakyatnya, tentu akan ditunggu kehadirannya dengan sangat antusias. Oleh karena itu tidak bisa seenaknya menyalahkan Pak Jokowi,” ucap Inas, Minggu (28/02/2021).
Inas menambahkan, kerumunan saat Jokowi datang melakukan kunjungan tidak merugikan masyarakat lainnya. Sangat berbeda dengan penyambutan kepulangan Habib Rizieq Shihab di Bandara Soekarno-Hatta beberapa waktu lalu.
“Peristiwa kerumunan di NTT ini sebenarnya tidak separah kerumunan saat penjemputan Habib Rizieq. Rizieq juga sempat berorasi di atas mobil waktu itu, tapi tidak juga diproses oleh kepolisian,” ujar Inas.
Inas berharap setelah peristiwa kerumunan di NTT terjadi, agar tidak ada lagi kejadian berikutnya. Protokoler dan Paspampres harus meninjau ulang SOP dalam mengatur kunjungan kerja Presiden.
“Untuk itu Protokoler dan Paspampres harus lebih memperhatikan dalam mengatur kunjungan kerja Presiden, dikarenkan kegiatan tersebut akan terus berkesinambungan,” pungkasnya.