INDONESIATIMES- Tenaga ahli KSP Ali Mochtar Ngabalin turut memberikan tanggapan soal Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menyebut Kepala Kantor Sekretariat Presiden (KSP) Moeldoko merugikan Presiden Jokowi. Ngabalin mengaku bingung mengapa SBY masih menyeret nama Jokowi dalam isu tersebut.
Bahkan Ngabalin menegaskan tidak ada hubungannya apa yang dilakukan Moeldoko dengan mencoreng nama Jokowi.
"Kan Pak Moeldoko sudah berkali-kali bilang, sebagai kepala staf ada orang datang minta ketemu, foto-foto, minum teh, dilayani, pulang. Kenapa mesti Pak Jokowi dan Pak Moeldoko jadi pembicaraan dan digebukin? Di mana logikanya? Logika apa dipakai itu?" kata Ngabalin.
Lebih lanjut, Ngabalin heran lantaran Partai Demokrat masih saja membicarakan isu kudeta yang melibatkan Moeldoko. Ia memandang tokoh besar Demokrat seperti SBY seharusnya membicarakan isu yang merakyat. Bukannya membahas urusan partai yang dinilai tak terlalu penting bagi bangsa dan negara.
"Kalau hari-hari ngomong Pak Moeldoko, hari-hari ngomong Demokrat, hari-hari ngomong tentang bagaimana strategi Moeldoko mau mengambil alih Demokrat, itu nanti rakyat merasa, apa sih yang dipikirkan untuk kita ini? Kasihan, nanti rakyat merasa tidak terwakili, sementara Demokrat itu kan ada di tangan Pak SBY. Ketua dewan pembina beliau. Kemarin ketua umum, kita tidak ikut campur itu," ungkap Ngabalin.
Ia lantas meminta kepada Demokrat agar membuat sesuatu yang rakyat bisa merasa terwakili. Hingga akhirnya rakyat merasa welcome dengan apa yang SBY bicarakan.
Ngabalin juga menegaskan bahwa Jokowi tidak tahu-menahu dengan urusan yang melibatkan Moeldoko versus Demokrat. Dia tegas meminta SBY tak lagi membawa-bawa Jokowi dalam isu ini.