Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pemerintahan

Ini Cara Bupati Sanusi Entaskan 265 Ribu Warganya yang Miskin

Penulis : Ashaq Lupito - Editor : A Yahya

10 - Feb - 2021, 21:07

Bupati Malang Sanusi (depan, masker putih) saat meninjau Jembatan Jurang Mayit yang diperkirakan bakal diresmikan pada Mei 2021. (Foto : Istimewa)
Bupati Malang Sanusi (depan, masker putih) saat meninjau Jembatan Jurang Mayit yang diperkirakan bakal diresmikan pada Mei 2021. (Foto : Istimewa)

MALANGTIMES - Pasangan Bupati dan Wakil Bupati Malang terpilih, yakni Sanusi dan Didik Gatot Subroto optimistis bisa menekan angka kemiskinan yang mengalami kenaikan, hanya dalam kurun waktu 100 hari setelah dilantik.

Dijelaskan Sanusi yang saat ini menjabat sebagai Bupati Malang, hal pertama yang akan dilakukan dalam 100 hari kerja dalam rangka mengentaskan kemiskinan di Kabupaten Malang tersebut, diawali dengan peresmian Mal Pelayanan Publik. ”Setelah resmi dilantik sebagai Bupati, kami akan segera meresmikan mal pelayanan publik di Kepanjen. Inilah yang pertama kami lakukan, sembari memastikan sektor yang lain digerakkan,” ucapnya.

Sekedar diketahui, seperti yang telah diberitakan mal pelayanan publik ini difungsikan untuk memberikan pelayanan perizinan, terutama bagi para investor. Nantinya sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada di Kabupaten Malang, mulai dari Dinas Cipta Karya, Bina Marga, Pengairan, Bagian Hukum, hingga Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil akan disiagakan pada satu tempat. Yakni di Mal Pelayanan Publik tersebut.

”Dengan begitu proses pengurusan perizinan bisa dilakukan dalam waktu singkat, karena tidak perlu berpindah tempat. Semua dinas terkait akan ada di situ (mal pelayanan publik), sehingga jika persyaratan sudah terpenuhi perizinan bisa diurus hanya dalam 1 hari,” terangnya.

Selain meresmikan mal pelayanan publik, Sanusi juga berjanji akan meningkatkan seluruh potensi yang ada di Kabupaten Malang, guna mengentaskan angka kemiskinan. ”Yang jadi prioritas adalah sektor pariwisata, kemudian pengembangan perekonomian melalui peningkatan potensi alam, pertanian, peternakan, perikanan dan SDM-nya (Sumber Daya Manusia),” imbuhnya.

Salah satu kapasitas SDM yang akan ditingkatkan tersebut, dijelaskan Sanusi, adalah disektor pertanian. ”SDM sama produktivitas yang nanti akan kita kembangkan dan ditingkatkan itu salah satunya di sektor pertanian. Kalau padi asalnya hanya bisa produksi 5 ton, nanti kita gerakkan menjadi 15 ton,” ucapnya.

Sanusi menyebut, saat ini pihaknya sedang melakukan study lanjutan untuk mengembangkan bibit padi jenis cibogo. Di mana, bibit padi jenis ini diklaim Sanusi bisa mendongkrak hasil panen padi di Kabupaten Malang.

”Salah satunya seperti potensi padi yang ada di Kecamatan Gedangan, kelompok tani disana bisa menghasilkan lebih dari 15 ton hanya dari 1 hektar lahan pertanian sekali panen,” terangnya.

Tidak berhenti disitu saja, Sanusi juga akan membenahi sektor infrastruktur. Targetnya, dalam 100 hari kerja paska dilantik sebagai Bupati Malang, akses jalan di Kabupaten Malang yang masih rusak bisa dibenahi. ”Infrastuktur juga jadi prioritas, kami upayakan dalam 100 hari kerja jalan antar kecamatan sudah tidak ada lagi yang berlubang,” ujarnya.

Dengan sederet terobosan tersebut, politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini, optimis angka kemiskinan di Kabupaten Malang bisa segera mengalami penurunan. ”Dengan peningkatan ekonomi, otomatis nanti angka kemiskinan di Kabupaten Malang sudah terangkat,” pungkasnya.

Untuk diketahui, merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis pada 27 Januari 2021 lalu. Persentase kemiskinan di Kabupaten Malang pada tahun 2020 tercatat ada sekitar 265,56 ribu jiwa atau setara dengan 10,15 persen.

Apabila dibandingkan dengan data tahun sebelumnya, angka kemiskinan di Kabupaten Malang mengalami peningkatan sebanyak 18,96 ribu jiwa. Sebab, pada tahun 2019 jumlah penduduk kemiskinan di Kabupaten Malang ada 246,60 ribu jiwa, atau setara dengan 9,47 persen.

Sementara itu, di sepanjang periode tahun 2019 hingga 2020 garis kemiskinan di Kabupaten Malang tercatat Rp 338.156 per kapita dalam per bulannya. Artinya, mereka yang masuk dalam kategori miskin rata-rata pengeluaran dalam sebulan di bawah garis kemiskinan atau tidak lebih dari Rp 338.156 tersebut.

 


Topik

Pemerintahan


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Ashaq Lupito

Editor

A Yahya