MALANGTIMES - Perkembangan skena musik Ska Kota Malang kembali mengalami penurunan peminat di medio tahun 2018 hingga tahun 2020 yang disebut era gelombang keempat. Tetapi, layaknya semangat pemuda Arek Malang yang tak pernah padam, Malang Ska terus dan tidak berhenti menyebarkan virus-virus Ska dengan menggelar gigs-gigs.
Meskipun pada gelaran-gelaran skena musik Ska Kota Malang animo penonton tidak seramai pada era sebelumnya, para pelaku skena musik Ska Kota Malang terus bertahan dengan memunculkan formulasi dan inovasi terbaru untuk menghadirkan Ska yang lebih fresh dan semangat muda.
Baca Juga : Kematian Glenn Fredly dan Didi Kempot Duduki Dua Teratas Pencarian Populer
Salah satu pelaku skena musik Ska Kota Malang yang kerap kali menggelar gigs yakni Hary HRD. Hary yang tidak memiliki band Ska ini memiliki rasa kepedulian untuk membangun skena musik Ska Kota Malang agar tetap bertahan meskipun diterpa badai genre musik lain.
Di era gelombang keempat yang menunjukkan penurunan peminat para pemuda-pemudi Kota Malang, menurut Hary bahwa hal ini disebabkan oleh siklus perkembangan musik di Kota Malang itu sendiri.
"Karena siklus musik Kota Malang itu sendiri kan memang selalu begitu. Ketika ngetren Hardcore juga banyak hardcore, ketika tren metal banyak metal, kalau malang kan di era sebelumnya lagi trennya Ska. Mungkin di era ini masih ada sisa-sisa band Ska yang mempunyai jiwa untuk berkembang di arena Ska," ungkapnya.
Pada era ini pun masih terdapat band-band Ska yang meleburkan diri dengan membuat formulasi terbaru irama Ska-Punk dan masih terus menunjukkan eksistensinya di panggung-panggung gigs lintas skena maupun acara-acara di cafe. Diantaranya ada Richcrackers, RGB SKA, Better Jump Kick, Bread Essence, SAS Skapunk, Glorious Friends, Thumb Between Middle Fingers, Slowright dan beberapa band lainnya.
Hary pub yang menjadi pelaku saksi sejarah perkembangan skena musik Ska di Kota Malang pada era gelombang keempat ini menjelaskan bahwa musik yang disajikan oleh para musisi Ska semakin berkembang.
"Musik yang disajikan semakin bagus dan mantap. Band-band nya juga semakin keren. Semakin punya pakem sendiri dan semakin berbobot. Karena mungkin sudah banyak influence yang transparan dan dapat dipelajari oleh teman-teman," jelasnya.
Meskipun sedang mengalami terpaan badai oleh tren musik atau mode yang lain, para pelaku skena musik Ska Kota Malang terus membuat karya lagu yang dikemas dalam sebuah mini album dan full album.
Diantaranya ada Richcrackers yang mengeluarkan mini album dengan komposisi lima lagu yang bertajuk "Musik dan Kehidupan" di tahun 2018 yang dikemas dalam produk CD (Compact Disc) dan kaset pita. Kemudian ada Bread Essence yang mengeluarkan full album dengan materi 10 lagu bertajuk "Sublimate Difference" di tahun 2019 dalam format CD.
Kemudian juga ada Glorious Friends yang mengeluarkan full album dengan materi 10 lagu bertajuk "Titik Terang" di tahun 2019 yang dikemas dalam format CD. Kemudian di tahun 2020 di tengah pandemi Covid-19 juga tak menyurutkan dua band Ska untuk merilis karyanya. Yakni SAS Skapunk mengluarkan mini album dengan materi lima lagu yang bertajuk "Skapunk Passion" dalam format kaset pita. Serta Slowright pendatang baru berisikan pemain lawas yang merilis singlenya dalam format kaset pita.
Baca Juga : Mengenal dan Memperlakukan Masker yang Baik dan Benar Agar Terhindar dari Covid-19
Salah satu band Ska-Reggae yang terus bertahan dan menunjukkan eksistensinya ditengah pandemi Covid-19 yakni Glorious Friends. Glorious Friends merupakan satu-satunya band perwakilan dari Kota Malang yang turut serta meramaikan even Asian Ska Festival 2020 melalui streaming youtube pada tanggal 31 Oktober 2020.
Vokalis sekaligus gitaris Glorious Friends yakni Rizqi juga mengatakan bahwa pada even Asian Ska Festival 2020 dirinya tampil dengan band san musisi Ska lainnya, diantaranya The Glow Ska, Belangkon Haji dan Denny Frust.
Glorious Friends pun berhasil membawa nama Malang Ska di kancah internasional melalui Asian Ska Festival 2020 bersama line-up band Ska dari berbagai negara. Ternyata even ini pun tidak kali pertama, disampaikan Rizqi bahwa berselang satu bulan, Glorious Friends kembali terpilih menjadi satu-satunya perwakilan dari Malang bahkan dari Indonesia untuk bermain di even Peru Ska Festival yang digelar melalui siaran streaming YouTube.
"Banyak band dari berbagai negara Amerika dan Eropa yang menjadi line up, seperti dari Amerika Serikat, Inggris, Mexico, Chili, Kanada, Polandia dan juga beberapa band dari Asia seperti Hongkong, Jepang dan Indonesia," ujarnya.
Beberapa karya berupa lagu dari band-band Ska Kota Malang yang dikemas dalam produk rilisan fisik maupun digital merupakan satu tanda bahwa skena musik Ska di Kota Malang tak pernah padam dan akan terus menyala menyebarkan virus-virus Ska ke pendengar awam maupun menyegarkan kembali bagi penikmat lawas.