MALANGTIMES - Pemerintah Kabupaten Malang memastikan ribuan rapid test antigen yang disediakan pada momen natal dan tahun baru gratis dan tak dipungut biaya. Hal itu sebagaimana ketentuan yang telah ditetapkan oleh pemerintah untuk mengantisipasi adanya pendatang dari luar Malang yang hendak berkunjung ke Kabupaten Malang. Namun, tidak semua bisa mendapatkan layanan gratis tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Malang, Arbani Mukti Wibowo, menyampaikan, layanan tersebut memang digratiskan bagi masyarakat yang belum memiliki hasil rapid test. ”Untuk pendatang tidak ada biaya, kalau dilakukan oleh nakes (tenaga kesehatan) pemerintah (Pemkab Malang),” ungkapnya.
Baca Juga : Libur Nataru, DLH Kota Malang Siapkan 100 Pasukan Khusus Jaga Kebersihan Kota
Meski digratiskan, menurutnya tidak semua pendatang dari luar Malang bakal menikmati fasilitas rapid test antigen secara gratis tersebut. Karena ribuan stok alat rapid test antigen milik Pemkab Malang yang disiagakan selama momen Nataru tersebut dilakukan secara acak.
”Sistimnya acak, jadi tidak semua akan di rapid test antigen oleh petugas. Mereka yang mau ke sini (Kabupaten Malang) harusnya sudah punya hasil rapid test (antigen atau antibodi, red),” tegasnya.
Agar lebih aman, Arbani menyarankan untuk melakukan rapid test antigen secara mandiri bagi mereka yang ingin berpergian ke Kabupaten Malang. Dijelaskan Arbani, untuk rapid test antigen mandiri, baik di rumah sakit maupun di tempat fasilitas kesehatan lainnya yang menyediakan pelayanan rapid test mandiri, tarif maksimalnya adalah Rp 250 ribu, untuk di wilayah pulau Jawa.
Sedangkan di luar pulau Jawa, tarif maksimalnya adalah Rp 275 ribu. ”Sesuai SE (Surat Edaran) Kemenkes (Kementrian Kesehatan), tarif maksimal rapid test antigen di pulau Jawa adalah Rp 250 ribu,” ungkapnya.
Apa yang disampaikan Arbani tersebut, sesuai dengan Surat Edaran No HK.02.02/I/4611/2020 yang dikeluarkan per tanggal 18 Desember 2020.
Dalam ketetapannya, Kemenkes menyatakan jika batasan tarif tertinggi pemeriksaan Rapid Test Antigen sebesar Rp 250 ribu untuk Pulau Jawa, dan Rp 275 ribu untuk di luar Pulau Jawa.
”Kalau dilakukan nakes swasta yang bisa mengusahakan itu (rapid test antigen) harus mengeluarkan biaya mandiri,” tukasnya.
Pemberitaan ini semestinya mampu menjadi jawaban bagi para pendatang yang ingin melancong ke Kabupaten Malang, selama perayaan libur panjang Nataru (Natal dan Tahun Baru). Karena setelah masif diberitakan jika Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang menyediakan stok alat rapid test antigen, banyak pertanyaan yang disampaikan masyarakat.
Pemberitaan tersebut juga banyak direspons oleh warganet, khususnya yang tinggal diluar Malang Raya. Mereka sebelumnya bertanya-tanya perihal keberadaan ribuan stok rapid test antigen yang disediakan oleh Pemkab Malang selama momen nataru tersebut.
Baca Juga : Cegah Penyebaran Covid-19 Saat Nataru 2021, Pemkot Batu Sebar Alat Protokol Kesehatan
Salah satunya seperti yang disampaikan oleh akun @nafiulmufidah saat mengomentari postingan grafis di akun instagram resmi MalangTIMES.com yang berjudul “Hadapi Nataru, 3.600 Rapid Test Antigen Disiapkan” .
”Ini gratis?,” tanya akun @nafiulmufidah pada kolom komentar.
Sama halnya dengan yang ditanyakan oleh @nafiulmufidah , akun @cytacik juga menanyakan hal serupa.
”Min, untuk rapid test antigen nya dapet gratis gak disana?,” tulisnya dalam postingan grafis yang diunggah oleh akun instagram resmi milik MalangTIMES.com, @malangtimes.
Sebagaj informasi, berdasarkan pernyataan Bupati Malang, Sanusi, Pemkab Malang mengklaim memiliki 15 ribu alat rapid test antigen. Sedangkan stok yang diperuntukkan bagi pendatang selama momen nataru mencapai 3.600.
Kemudian sisanya, yakni 11.400 alat rapid test antigen milik Pemkab Malang tersebut, dipergunakan untuk melakukan tracing Covid-19, dan bagi pejabat hingga jajaran ASN (Aparatur Sipil Negara) di lingkungan Pemkab Malang yang hendak berpergian ke luar kota.