MALANGTIMES - Beberapa saat lalu banjir luapan terjadi di beberapa titik di Kota Batu lantaran hujan yang berlangsung cukup lama, juga karena sampah. Karena itu banjir luapan dan genangan air pun masih berpotensi terjadi di Kota Batu.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu telah memetakan daerah-daerah rawan yang berpotensi banjir luapan dan genangan. Untuk banjir genangan air yang rawan berada di Desa Sidomulyo, Kecamatan Batu dan Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji.
Baca Juga : Masih Ditemukan Sampah saat Normalisasi, DPUPRPKP Ingatkan Imbasnya
Kemudian yang rawan banjir luapan pada aliran sungai ada beberapa ruas jalan, yakni di Jalan Soekarno, Jalan Wukir, Jalan Trunojoyo, Jalan Lesti, Jalan Pattimura, Jalan Marsi, Jalan Bromo, Jalan Purwosenjoto, Jalan Diponegoro, dan Jalan Agus Salim.
Kepala BPBD Kota Batu Agung Sedayu mengatakan, banjir genangan itu terjadi lantaran topologi daerah yang rendah. Sedangkan banjir luapan khususnya di area aliran sungai lantaran sumbatan sampah pada drainase.
“Di Kota Batu ini hanya ada dua banjir, yaitu banjir genangan dan luapan air dari sungai. Kalau yang terjadi luapan air di sungai karena sumbatan drainasenya,” ucapnya.
Seperti halnya beberapa saat lalu yang terjadi di kawasan Jalan Ir Soekarno, Desa Beji, Kecamatan Junrejo. Di sana banjir luapan air lantaran drainase tersumbat karena sampah, khususnya sampah kayu hingga kasur mengalir di sana.
Baca Juga : Jalani 1,5 Tahun Karantina di Javan Langur Center, 7 Ekor Lutung Jawa Hirup Udara Bebas
Sehingga drainase tidak mampu menampung air yang terjadi air meluber pada area POM bensin, hingga jalan protokol. Meskipun beberapa saat lalu Pemkot Batu telah melakukan beragam upaya. Mulai dari membersihkan sampah pda drainase di sungai. Hingga aksi warga yang membersihkan di lingkungannya.
“Padahal setiap minggunya sudah dilakukan pembersihan oleh masyarakat di beberapa titik yang rawan. Tetapi seperti kejadian sebelumnya di aliran sungai masih ditemukan kasur yang menyumbat,” tutupnya.