MALANGTIMES - Paslon (Pasangan Calon) Bupati dan Wakil Bupati Malang Sanusi-Didik Gatoto Subroto (SanDi), berencana mendirikan pabrik kelapa sawit di Kabupaten Malang.
Hal ini dijelaskan Calon Bupati Malang dari nomor urut 1, Sanusi. Upaya pendirian pabrik kelapa sawit itu dilakukan guna mendongkrak pendapatan perekonomian di Kabupaten Malang. Khususnya di wilayah Malang Selatan.
Baca Juga : Bertemu Pelaku Seni Budaya di Singosari, Paslon LaDub Bakal Adakan Kalender Tahunan Budaya
”Kami akan mempercepat arus ekonomi ke pantai selatan, karena di Malang Selatan itu merupakan kantong kemiskinan terbanyak di Kabupaten Malang. Sehingga perlu kita angkat. Salah satu caranya dengan mendirikan pabrik kelapa sawit di sana,” ucap politisi yang akrab disapa Abah Sanusi ini.
Upaya mengoptimalkan sektor perekonomian dengan cara mendirikan pabrik kelapa sawit ini, bukan sekedar isapan jempol belaka. Sebab, jauh sebelum mengambil cuti karena tuntutan kampanye, sosok petahana Bupati Malang ini mengaku sudah pernah melakukan rapat koordinasi dengan pemerintah pusat, guna merealisasi gagasan tersebut.
Salah satunya dengan mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, yang dulu dijabat oleh Darmin Nasution. ”Saya sudah rapat koordinasi dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomi yang dulu dijabat oleh Pak Darmin Nasution, untuk bikin pabrik kelapa sawit di Malang Selatan,” lugasnya.
Dari penjabaran Abah Sanusi, saat ini beberapa wilayah di Malang Selatan mulai dari Kecamatan Donomulyo, Pagak, hingga Kalipare sudah mulai diritis penanaman kelapa sawit.
”Sehingga nanti bisa menyerap sekitar 60 ribu hektar untuk kita tanami kelapa sawit. Tanahnya sudah bisa, di Donomulyo, Pagak, dan Kalipare itu sudah kami tanam kelapa sawit. Bahkan kemarin sempat disetor ke beberapa daerah untuk diolah,” ucap salah satu kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P) ini.
Jika sudah terealisasi dalam tempo waktu dekat ini, maka Abah Sanusi optimis sektor perekonomian khususnya di Malang Selatan bakal berkembang pesat. Salah satunya seperti pabrik kelapa sawit milik BUMN (Badan Usaha Milik Negara) dan pabrik kelapa sawit yang ada di Medan.
Baca Juga : Terjadi Perubahan Sistem pada Debat Kedua, Ketua KPU: Paslon Puas
”Beberapa waktu lalu saya ke Medan, di sana mininal harga terendahnya antara Rp 2 ribu hingga Rp 2.500,” ucap sosok santri yang pernah menimba ilmu di Ponpes (Pondok Pesantren) Raudlatul Ulum ini.
Dari perhitungannya, dijelaskan Abah Sanusi, jika dalam satu hektar mampu menghasilkan sedikitnya 50 ton kelapa sawit. Maka dalam satu hektarnya mampu menghasilkan nominal hingga ratusan juta.
”Kalau 1 hektar 50 ton, itu bisa menghasilkan pendapatan Rp 100 juta per hektar. Dengan begini angka kemiskinan khususnya di Malang Selatan akan cepat turun,” tukasnya.