MALANGTIMES - Perebutan rekomendasi menjadi Bakal Pasangan Calon (Bapaslon) Bupati dan Wakil Bupati dari PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) kain santer. Saat ini bermunculan banner-banner dari sejumlah Bapaslon yang berebut rekom dari DPP (Dewan Pimpinan Pusat) PKB, seperti Umar Usman dan yang terbaru dari Lathifah Shohib.
Lathifah Shohib merupakan anggota Komisi X DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) RI dan juga merupakan cucu dari pendiri NU (Nahdlatul Ulama) yakni Kiai Bisri Syansuri.
Baca Juga : Detik-detik Menentukan, 93.163 Berkas Dukungan Sam HC Lalui Tahapan Verfak Perbaikan
Foto Lathifah tampil pada banner yang terpampang di sejumlah billboard dan tertulis Calon Bupati Malang 2020-2025 dengan mengusung tagline Malang Bangkit, Ngalam Mbois.
Saat dikonfirmasi perihal rekomendasi dari DPP PKB, Lathifah semuanya proses berjalan dengan mengalir. "Mengalir saja mas," katanya singkat ketika dikonfirmasi MalangTimes, Rabu (12/8/2020).
Sementara itu, Umar Usman yang juga tampil dengan tagline Dokter Rakyat ini mengatakan bahwa semakin banyaknya gambar banner dari bakal calon bupati dari PKB akan semakin bagus. "Gambar PKB nya lebih banyak. Bisa dari saya atau calon yang lain. Tentu itu baik untuk branding partai," ujarnya ketika dikonfirmasi pewarta.
Sedangkan pria yang juga menjabat sebagai direktur RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Kota Malang ini menanggapi adanya Bakal Calon Bupati Malang selain dirinya, itu merupakan hak seseorang.
Baca Juga : H-25 Pendaftaran Calon, Golkar Kabupaten Malang Ingin Bangun Koalisi Sendiri
"Ya calon lain mempunyai hak. Saya kira bagus-bagus saja. Untuk keuntungan partai lebih bagus, karena gambarnya tidak monoton dari salah satu saja tapi bisa dari beberapa," jelas Umar yang juga menjabat Ketua Tanfidziyah PCNU (Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama) Kabupaten Malang.
Sebagai informasi, sebelum adanya banner Lathifah Shohib bertebaran di billboard yang ada di wilayah Malang Raya, Umar Usman telah memasang banner yang bergambar dirinya di tengah pandemi Covid-19 ini dengan mengusung Tagline Dokter Rakyat.