MALANGTIMES - Video yang menunjukkan seorang oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) pengurusan Kartu Tanda Penduduk (KTP) tengah viral beredar di media sosial.
Diketahui, video itu diambil di Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara itu banyak dibicarakan.
Baca Juga : Pria Nyamar Jadi Wanita, Ngaku Sudah Layani 40 Lelaki Hidung Belang Saat Ditangkap Polisi
Bagaimana tidak,ASN yang berinisial WEP tersebut menawarkan ke warga agar membayar Rp 100 ribu jika ingin proses pembuatan KTP lebih cepat.
Terkait beredarnya video tersebut, pihak kepolisian pun angkat bicara.
Kendati belum ada laporan, namun polisi mengatakan jika akan segera menyelidiki kasus tersebut.
Hal itu disampaikan oleh Kasat Reskrim Polresta Deli Serdang, Kompol M Firdaus.
"Belum ada laporan. Nanti kami lakukan penyelidikan," ujar Firdaus dikutip dari detik.com.
Di sisi lain, Pemkab Deli Serang juga telah memanggil Camat Batang Kuis terkait kebenaran video yang heboh di media sosial itu.
Dikatakan oleh Sekretaris Daerah Deli Serdang, Darwin Zein pihaknya akan menanyakan kenapa bisa terjadi hal tersebut dan siap memberikan sanksi.
Lebih lanjut Darwin mengatakan jika peristiwa ini sedang diproses oleh Camat Batang Kuis.
Sebelumnya, diketahui beredar sebuah video yang salah satunya diunggah oleh akun Instagram bernama @info_tetangga.
Video tersebut diunggah pada Selasa (9/6/2020).
"Pungli saat pengambilan pengurusan KTP kalau mau cepat bayar Rp 100 ribu siapnya seminggu kalau tidak bayar bisa berbulan-bulan.
Lokasi : kantor Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara.
Video : Tauko Batang Kuis," tulis keterangan di unggahan video tersebut.
Baca Juga : Buat Resto Fiktif, 3 Warga Kota Malang Divonis Hakim 2 Tahun Bui
Di video tersebut tampak seorang pegawai wanita yang bertanya kepada seorang pria yang hendak mengurus KTP.
Wanita tersebut menawarkan membutuhkan KTP dalam waktu cepat atau tidak.
"Mau yang cepat atau yang antre?" kata wanita itu.
"Kalau yang cepat?" kata pria tersebut.
"Kena bayar," jawab wanita tersebut.
"Berapa, Bu?" tanya pria itu lagi.
"Rp 100 (ribu)," ujar wanita tersebut.
Wanita itu lantas menjelaskan jika KTP bisa lebih cepat selesai dalam waktu seminggu jika membayar.
Namun jika antre akan memakan waktu satu sampai dua bulan.
"Kalau perlu ya lebih bagus cepat," ucap wanita tersebut.
"Yang antre saja, Bu," jawab pria itu.
