MALANGTIMES - Hari ini tepat 25 Mei 62 tahun yang lalu, komposer legendaris Indonesia Ismail Marzuki wafat pada usia 44 tahun di rumahnya kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat karena penyakit paru-paru yang dideritanya.
Talenta dari Ismail Marzuki sangat luar biasa, seperti diketahui lagu nasional seperti Halo-halo Bandung, Gugur Bunga, Rayuan Pulau Kepala dan lagu lainnya tercipta dari pria kelahiran Jakarta ini.
Baca Juga : Pasien ke-10 Konfirm Covid-19 Kota Batu Pengepul Sayur Antar Kota
Diolah dari berbagai sumber, semasa kecilnya Ismail Marzuki lebih banyak menghabiskan waktu untuk belajar musik dengan alat seperti saxophone, seruling, gitar hingga mandalin, bahkan pada usia 17 tahun ia mulai belajar menulis lirik lagu.
Ismail belajar bermusik di Orkes Live Java dan pimpinannya Abdullah menyebut pria yang menciptakan lagu nasional itu memiliki ide luar biasa ketika mengarang lagu.
Sebagai musisi, Ismail sadar bahwa ia harus berperan kepada negara melalui keahliannya dalam menciptakan lagu. Karenanya, saat itu medan peperangan dijadikan inspirasi untuk menciptakan lagu karangannya.
Sebenarnya, Ismail bisa saja bangkit dari keterpurukan karena saat itu Belanda menawari pekerjaan dengan fasilitas lengkap dan gaji tinggi. Tapi karena nasionalisme nya yang tinggi, Ismail menolaknya dan mengatakan dengan lantang bahwa ia adalah orang Republik Indonesia.