MALANGTIMES - Meninggalnya maestro campursari Didi Prasetyo atau yang dikenal dengan Nama Didi Kempot membawa duka tersendiri bagi para penggemarnya.
Baca Juga : Dari Tangannya, Hewan Purba Berukuran Raksasa Lahir, Percantik Taman Kota secara Swadaya
Meninggalnya The Godfather of Broken Heart ini pun dirasakan oleh salah satu penggemarnya di Jombang. Tapi, dalam kesedihannya penggemar asal Jombang ini tak hanya larut dalam kesedihan saja. Pemuda ini mengabadikan Didi Kempot secara kreatif dengan membuat lukisan bambu untuk mengenang idolanya.
Dia adalah Anang Setyo Pambudi (30), warga asal Desa Sumberejo, Kecamatan/Kabupaten Jombang. Pemuda yang masih membujang ini, ikut merasakan duka ketika mendengar kabar meninggalnya pelantun lagu campursari 'Pamer Bojo' pada Selasa (5/5/2020) kemarin.
Mendengar kabar duka itu, Anang yang seorang seniman desa langsung tergerak untuk membuat sebuah karya seni ukir bergambar wajah sang maestro campursari tersebut. Ia membuat ukiran dengan media batang bambu yang memunculkan kesan realis bak lukisan di kanvas.
Untuk membuat ukiran bambu bergambar wajah Didi Kempot, Anang terlebih dahulu membuat gambar sketsa wajah idolanya di atas kertas dengan pensil. Sketsa wajah kemudian ditempel mengelilingi batang bambu berukuran panjang 50 sentimer dengan diameter 10 sentimeter.
Setelah itu, bambu diukir dengan pisau cutter mengikuti pola sketsa yang telah digambar sebelumnya. Setelah selesai seluruh pola sketsa wajah terukir dan nampak bentuk objek gambar. Baru lah kemudian batang bambu dibelah dengan ukuran kecil menyerupai puzzle gambar.
Kemudian, potongan bambu tersebut disusun ulang sesuai pola gambar sebelumnya dan dibingkai layaknya lukisan yang diberi pigura. Untuk mempercantik, lukisan bambu tersebut dipernis.
"Ide awalnya saya ini dari teman. Teman saya punya usaha gazebo dari bambu. Di situ banyak limbah potongan bambu. Terinspirasi dari situ, bagaimana caranya limbah ini bisa didaur ulang. Akhirnya terpikir membuat ukiran bambu," ujar Anang saat ditemui di rumahnya, Rabu (6/5/2020).
Baca Juga : Guru Bahasa Jepang di Sulawesi Disiksa dan Ditembak Mati, Pejabatnya Diam Saja
Dikatakan Anang, ia sengaja membuat ukiran bambu dengan wajah Didi Kempot. Karyanya tersebut ia persembahkan sebagai bentuk penghormatannya kepada 'The Godfather of Broken Heart', julukan Didi Kempot. Ia mengaku sudah lama mengidolakan Didi Kempot sejak kecil.
"Terus terang, Didi Kempot itu idola saya sejak dulu. Gak tau ya, pas momen Didi Kempot meninggal, hati saya tergerak membuat itu. Ya untuk mengenang beliau lah," ungkapnya.
Ukiran bambu wajah Didi Kempot ini rencananya akan dikirim Anang ke keluarga Didi Kempot di Surakarta. "Saya sangat mengidolakan Didi Kempot. Ini akan saya kirim ke keluarga di rumah duka sana," pungkasnya.
Anang sehari-hari memang menggeluti dunia seni rupa. Di rumahnya, Anang menerima pesanan karya lukis dan ukiran bambu bergambar. Pesanan kerap datang dari muda-mudi untuk meminta dibuatkan ukiran bambu bergambar wajah. Ukiran bambu itu biasanya dijual Anang seharga Rp 200 ribu.