MALANGTIMES - Kemunculan virus corona atau covid-19 sampai ke Indonesia menjadikan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menetapkan status kedaruratan. Terlebih, salah satu pasien yang di rawat di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang terindikasi positif virus corona.

"Penetapan kedaruratan itu sudah ditetapkan sejak 16 Maret 2020. Kota Malang sudah ditetapkan sebagai kedaruratan bencana non-alam covid-19 dengan SK wali kota," ujar Humas Satgas Covid-19 Kota Malang dr Husnul Muarif.

Satgas Corona Kota Malang telah menyusun sejumlah langkah mitigasi atau pencegahan penyebaran virus yang muncul pertama di Wuhan, China, pada Desember 2019 lalu itu. "Sehingga dari kedaruratan itu, kami bergerak dengan berbagai upaya dan beberapa kegiatan yang sudah kami rapatkan bersama," jelasnya.

Sementara itu, Wali Kota Malang Sutiaji menyatakan pihaknya bakal membuat sekretariat bersama sebagai pusat informasi terkait penyebaran covid-19 di Kota Malang.

Sutiaji juga akan berkoordinasi lebih lanjut bersama dua kepala daerah Malang Raya, yakni Bupati Malang Sanusi dan Wali Kota Bati Dewanti Rumpoko, untuk menyusun mitigasi penanganan virus corona ini. "Batu dan kabupaten, kemarin kami telah teleconference bahwa seharusnya ada kebijakan bersama supaya hulu hilirnya jelas," ungkapnya.

Lebih lanjut, Sutiaji  juga meminta kepada rumah sakit yang menjadi rujukan bagi penanganan pasien suspect maupun terindikasi covid-19 untuk selalu terbuka dalam memberikan informasi. "Kita buat informasi bersana, bagaimana mobilitas orang dengan kita. Keterbukaan informasi dari rumah sakit juga akan berkaitan dengan hal ini," tandasnya.

Diketahui, saat ini RSSA Kota Malang telah menerima sejumlah 10 pasien PDP (pasien dalam pengawasan) kasus covid-19. Dari dua yang terindikasi positif covid-19, salah satunya telah meninggal dunia. Enam lainnya dinyatakan negatif dan ada dua yang masih menunggu hasil tes uji swab yang dikirimkan ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes).